Selanjutnya, Gibran menyoroti masalah relokasi pengungsi yang menjadi salah satu isu penting pasca-erupsi. Ia menyatakan bahwa proses asesmen masih terus dilakukan untuk menentukan lokasi-lokasi relokasi yang tepat bagi para pengungsi yang rumahnya terdampak erupsi. Gibran menekankan pentingnya dialog dengan warga setempat sebelum menentukan lokasi relokasi.
“Yang paling penting adalah proses relokasi yang nanti masih dalam survei beberapa tempat. Pastikan dalam menentukan titik lokasi yang baru ini untuk lebih dulu berdialog dengan warga,” ujar Gibran.
Ia juga mengingatkan agar tidak ada pemborosan atau pembangunan yang sia-sia. Gibran ingin memastikan bahwa tempat-tempat yang dibangun sebagai lokasi relokasi nantinya benar-benar dapat dihuni oleh pengungsi dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
“Jangan sampai nanti sudah dibangun, tetapi tempatnya tidak ditinggali. Pastikan juga bahwa fasilitas umum di lokasi baru tersebut sudah siap untuk digunakan oleh warga,” lanjutnya.
Selain masalah relokasi, Gibran juga menekankan pentingnya percepatan dalam proses asesmen terhadap pengungsi. Ia mengingatkan bahwa warga saat ini sudah berada dalam kondisi yang sangat sulit, dan birokrasi yang berbelit-belit hanya akan memperburuk keadaan mereka.
“Warga yang ada di pengungsian ini sudah dalam keadaan sulit, jadi birokrasinya jangan dipersulit lagi dengan proses-proses asesmen yang berbelit-belit,” kata Gibran.