BREAKING NEWS
Kamis, 24 April 2025

Kisah Pilu: Kakek Angkut Jenazah Cucu dengan Ojol karena Tak Punya Uang untuk Ambulans

BITVonline.com - Senin, 17 Juni 2024 10:18 WIB
38 view
Kisah Pilu: Kakek Angkut Jenazah Cucu dengan Ojol karena Tak Punya Uang untuk Ambulans
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MAKASSAR – Kisah tragis seorang kakek yang terpaksa membawa jenazah cucunya menggunakan ojek online (ojol) menuai simpati dan keresahan di tengah masyarakat. Muhammad Arsyad, seorang kakek renta berusia 68 tahun, menghadapi situasi yang memilukan ketika harus mengantar jenazah cucunya, Bayu (6 bulan), sejauh 53 kilometer dari RSUD Tadjuddin Chalid Makassar ke Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

Peristiwa menyayat hati ini terjadi pada Sabtu (15/6/2024) siang, ketika Arsyad yang tinggal di Makassar tidak mampu membayar biaya sewa ambulans yang mencapai Rp700.000 hingga Rp800.000. Dalam keputusasaan, ia akhirnya mengandalkan bantuan seorang driver ojol bernama Darmawansyah (43) untuk mengantar jenazah cucunya ke tempat pemakaman.

Menurut Darmawansyah, kejadian tragis ini terjadi saat ia sedang mengantarkan pesanan makanan ke RSUD Tadjuddin Chalid. “Saya datang untuk mengantar pesanan makanan, namun tiba-tiba ada seseorang yang memanggil saya. Awalnya saya pikir hanya penumpang biasa,” ujar Darmawansyah.

Baca Juga:

Kisah pilu Kakek Arsyad dan Bayu yang harus menempuh perjalanan terakhirnya dengan ojol menjadi viral setelah Darmawansyah membagikan pengalamannya di media sosial. Gambar-gambar dari perjalanan tersebut menunjukkan Arsyad yang tegar memeluk jenazah cucunya di dalam ojol, sementara netizen bereaksi dengan rasa haru dan kepedulian yang mendalam.

Dalam kondisi yang menyedihkan itu, Arsyad menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki uang untuk menyewa ambulans yang mahal. “Saya tidak punya uang, jadi saya antar (jenazah) ini dengan ojol,” ungkapnya dengan lirih.

Baca Juga:

Reaksi publik pun mengalir deras. Banyak yang menyalahkan sistem kesehatan yang tidak memadai dan sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan yang layak bagi masyarakat kecil seperti Arsyad dan keluarganya. Kritik juga mengarah pada biaya sewa ambulans yang dianggap terlalu tinggi untuk rata-rata pendapatan masyarakat setempat.

Di tengah sorotan yang memuncak, pihak Rumah Sakit RSUD Tadjuddin Chalid Makassar memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas insiden ini. Mereka menegaskan komitmennya untuk memastikan akses kesehatan yang terjangkau dan layanan yang lebih baik bagi masyarakat, terutama dalam situasi-situasi darurat seperti yang dihadapi oleh Kakek Arsyad.

Kisah Kakek Arsyad dan Bayu yang naik ojol menjadi momentum penting untuk refleksi bagi pemerintah dan masyarakat luas. Dalam negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, tantangan terhadap sistem kesehatan dan aksesibilitas layanan kesehatan masih menjadi persoalan serius yang harus segera diatasi. Semoga peristiwa ini tidak hanya membangkitkan empati sesaat, tetapi juga mendorong perubahan nyata demi keadilan sosial dan kesejahteraan bersama.

Tags
beritaTerkait
Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka Ditunda, Ma'ruf Amin Tak Hadir
Emak-Emak Berbaju Hitam Geruduk DPRD Deli Serdang, Kejari Deli Serdang: Salah Alamat
Bangkitkan Nasionalisme! Rico Waas Instruksikan Pemasangan Foto Pahlawan di Sekolah
Puluhan Mahasiswa Desak DPRD Medan Tutup Dua Tempat Hiburan Malam Diduga Langgar Aturan
Kanwil Ditjenpas Sumut Bersinar di IPPAFest 2025: Raih Dua Penghargaan Bergengsi
Anggota Polda Sumut Dibacok Bandar Narkoba Saat Undercover, Pelaku Masih Buron
komentar
beritaTerbaru