BREAKING NEWS
Kamis, 13 Maret 2025

Tragedi Haji 2024: Jemaah Meninggal Dunia Capai 1.100, Mesir Tuntut Pihak Agen Wisata

BITVonline.com - Minggu, 23 Juni 2024 07:40 WIB
2 view
Tragedi Haji 2024: Jemaah Meninggal Dunia Capai 1.100, Mesir Tuntut Pihak Agen Wisata
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

ARAB -Pemerintah Mesir mengambil langkah tegas dalam menanggapi tragedi besar yang melanda jemaah haji tahun ini, dengan lebih dari 1.100 jiwa meninggal dunia akibat kondisi panas yang ekstrem di Arab Saudi. Perdana Menteri Mostafa Madbouly memerintahkan pencabutan izin dari 16 perusahaan pariwisata yang terlibat dalam mengatur ibadah haji ilegal ke Makkah. Keputusan ini mencuat setelah laporan menunjukkan bahwa sebagian besar korban berasal dari warga Mesir, dengan 658 jiwa yang tidak terdaftar dalam kuota resmi.

Penyelenggaraan haji merupakan kewajiban agama yang dilakukan oleh umat Islam setidaknya sekali seumur hidup, tetapi prosesnya harus melalui saluran resmi yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi. Namun, sejumlah perusahaan di Mesir diketahui mengatur perjalanan haji melalui visa kunjungan pribadi, yang tidak mengizinkan akses ke Makkah melalui saluran resmi. Hal ini memicu kelelahan dan risiko kesehatan yang serius bagi jemaah yang terlibat, terutama di tengah cuaca yang sangat panas.

Menurut pernyataan resmi dari kabinet Mesir, perusahaan-perusahaan ini tidak hanya kekurangan dalam memberikan layanan yang memadai, tetapi juga tidak memperhatikan standar keselamatan yang diperlukan untuk mengatasi kondisi cuaca ekstrem di Arab Saudi. Langkah pencabutan izin ini diharapkan dapat memberikan sinyal kuat kepada operator wisata lainnya untuk mematuhi peraturan yang ada dan memprioritaskan keselamatan jemaah di atas segalanya.

Baca Juga:

Dalam upaya menanggapi tragedi ini, pemerintah Mesir juga menuntut pertanggungjawaban manajer perusahaan-perusahaan tersebut. Mereka tidak hanya akan dihadapkan pada proses hukum yang ketat, tetapi juga dikenai denda untuk membantu keluarga korban yang meninggal dunia. Langkah ini mencerminkan komitmen serius pemerintah Mesir dalam melindungi kepentingan dan keselamatan warga negaranya, terutama dalam konteks ibadah haji yang bersifat sakral.

Sementara itu, pejabat senior Saudi membela manajemen kerajaan Teluk atas pelaksanaan haji, meskipun mengakui tantangan cuaca ekstrem yang dihadapi oleh jemaah pada hari-hari puncak ritual. Dalam dua hari terakhir ibadah, 577 kematian dilaporkan, sebagian besar terjadi selama jemaah berkumpul di Gunung Arafat dan melakukan ritual “melempar jumrah” di Mina. Angka ini, meskipun mengejutkan, hanya sebagian dari keseluruhan pelaksanaan haji yang berlangsung selama beberapa hari.

Baca Juga:

Tragedi haji tahun ini menggugah kesadaran akan perlunya pengawasan ketat terhadap penyelenggaraan perjalanan ibadah secara ilegal. Mesir, bersama negara-negara lain yang warganya terlibat, berkomitmen untuk mencegah kejadian serupa di masa depan dengan menguatkan regulasi dan meningkatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran yang mengancam keselamatan jemaah. Ini juga menjadi momentum bagi Arab Saudi untuk meninjau kembali sistem alokasi kuota haji dan memastikan bahwa setiap jemaah dapat melakukan ibadah dengan aman dan sesuai prosedur yang ditetapkan.

Kontroversi ini menegaskan pentingnya kerjasama internasional dalam mengelola ibadah haji, tidak hanya sebagai kewajiban agama tetapi juga sebagai tanggung jawab bersama untuk menjaga keselamatan umat Islam dari berbagai negara di dunia.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Kapolres Binjai Bagikan Takjil Untuk Pengguna Jalan di Bulan Ramadhan
Rutan Kelas I Medan Berikan Penghargaan kepada Pegawai Teladan Triwulan I Tahun 2025
Selamat! Leonardus Simamora Terpilih Sebagai Ketua Presidium PMKRI Cabang Medan Periode 2025-2027
Perkuat Sinergitas dan Kerjasama, Kalapas Labuhan Ruku Silaturahmi ke Kantor Bupati Asahan dan Kodim 0208/Asahan.
Menag Nasaruddin Umar Belum Berniat Tambah Kuota Haji 2025, Fasilitas di Arab Saudi Terbatas
Polda Jambi Menggelar Buka Puasa Bersama Insan Pers Tahun 2025
komentar
beritaTerbaru