
Aksi Kejar-kejaran dan Baku Tembak, Bandar Sabu di Asahan Lolos dari Tangkapan
SUMUT Satuan Reserse Narkoba Polres Asahan terlibat baku tembak dengan bandar narkoba yang membawa senjata api di Perumahan Surya Mas, Kisa
Investigasi
JAKARTA -Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menyoroti pentingnya mengurangi belanja boros di kalangan masyarakat, khususnya dalam hal pengeluaran untuk rokok. Dalam keterangan resmi di Jakarta pada Kamis, Hasto mengungkapkan pengalaman pribadinya sebagai mantan Bupati Kulon Progo, DI Yogyakarta, di mana belanja masyarakat cenderung dominan pada produk pertanian dan rokok.
Menurut Hasto, kebiasaan belanja rokok yang signifikan di daerahnya mencapai angka Rp96 miliar per tahun, meskipun wilayah tersebut dikenal dengan tingkat kemiskinan yang signifikan. Untuk mengatasi hal ini, Hasto memperkenalkan Peraturan Daerah (Perda) Kawasan Tanpa Rokok, dengan harapan dapat mengubah perilaku masyarakat, terutama generasi muda seperti pelajar SMP dan SMA, untuk tidak merokok.
Baca Juga:
Pada sebuah acara motivasi untuk para penerima beasiswa, Hasto juga menyoroti pentingnya investasi pada makanan bergizi untuk anak-anak daripada belanja rokok. Dia menekankan bahwa remaja saat ini akan menjadi tulang punggung ekonomi di masa depan, yang harus siap menanggung beban populasi menua atau aging population pada tahun 2035.
Baca Juga:
Hasto memperingatkan tentang bahaya gagalnya bonus demografi, yang disebabkan oleh pernikahan usia muda, putus sekolah, kehamilan remaja, serta tingginya angka kematian ibu dan bayi. Menurutnya, saat ini adalah waktu yang krusial untuk mengejar bonus demografi dengan menjamin generasi muda tidak hanya menjadi produktif secara ekonomi tetapi juga sehat dan terdidik.
Hasto juga mengingatkan bahwa generasi saat ini harus berusaha untuk tidak menjadi generasi sandwich, yaitu generasi yang harus menghidupi orang tua dan keluarga mereka sendiri. Dia menegaskan bahwa tahun 2035 akan menjadi puncak tantangan demografi, di mana beban ekonomi akan meningkat secara signifikan jika tidak ada persiapan yang cukup dari sekarang.
Dalam pandangannya, penting bagi generasi muda saat ini untuk mengambil langkah-langkah bijak dalam mengelola ekonomi dan investasi dalam pendidikan serta kesehatan. Hasto menutup pernyataannya dengan mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik, dengan mengutamakan kesinambungan ekonomi dan kesejahteraan sosial di Indonesia.
Dengan menggarisbawahi urgensi dari tantangan demografi yang akan datang, Hasto Wardoyo mengingatkan bahwa tindakan sekarang akan berpengaruh besar pada masa depan bangsa.
(n/014)
SUMUT Satuan Reserse Narkoba Polres Asahan terlibat baku tembak dengan bandar narkoba yang membawa senjata api di Perumahan Surya Mas, Kisa
InvestigasiJAKARTA Daud Yordan, petinju asal Indonesia yang kini juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, akan
NasionalMAGELANG Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkapkan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Staf Khusus Kem
NasionalJAKARTA Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid memberikan tanggapan terkait rencana Kepala
NasionalSURAKARTA Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan kunjungan ke Kelurahan Kedunglumbu dan Kelurahan Sangkrah di Surakarta, Jawa T
NasionalJAKARTA Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan u
NasionalBITVONLINE.COM Kunyit dan jahe, dua rempah yang sering dijadikan bahan dasar jamu tradisional, ternyata menyimpan banyak manfaat bagi keseh
Kesehatan dan OlahragaBANDUNG Sebuah insiden tragis terjadi di SMK Dharma Pertiwi, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Seorang siswa berinisial MRD (17) meningg
NasionalBITVONLINE.COM Praktik korupsi masih menjadi masalah besar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan hasil Corruption Perception
NasionalJAKARTA Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia, Supratman Andi Agtas, menegaskan bahwa tidak ada bentuk interve
Nasional