Namun, ancaman yang dilontarkan oleh Trump bisa memicu ketegangan lebih lanjut di arena perdagangan internasional. Sejumlah analis memperkirakan bahwa jika BRICS tetap teguh untuk mengeksplorasi mata uang alternatif, mereka akan menghadapi tantangan besar dalam bentuk sanksi ekonomi dan kebijakan tarif yang lebih keras dari Amerika Serikat.
Untuk saat ini, Indonesia dan negara-negara lain yang berminat bergabung dengan BRICS diharapkan dapat menimbang kembali langkah mereka dalam menyikapi kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang mungkin berdampak pada hubungan perdagangan jangka panjang.
(JOHANSIRAIT)