“Aksi pembakaran sekolah berulang dan memang OPM menginginkan anak-anak tidak sekolah. Aksi OPM ini menghancurkan masa depan anak-anak, yang sejatinya semangat dan antusiasme belajar anak-anak sangat tinggi untuk bersekolah,” jelas Candra.
Tanggapan dan Reaksi Masyarakat
Masyarakat setempat sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka merasa khawatir akan masa depan anak-anak mereka yang kini harus terhenti karena kehilangan tempat belajar. Tidak hanya itu, aksi pembakaran ini juga menambah rasa takut dan ketidakamanan di wilayah tersebut.
Langkah Aparat Keamanan
Kapendam XVII/Cenderawasih menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam. Upaya pengejaran dan penangkapan terhadap para pelaku terus dilakukan. Namun, hingga saat ini, para terduga OPM pembakar SMP Negeri Okbab belum berhasil ditangkap.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini, OPM membakar fasilitas pendidikan yang menjadi tempat masyarakat menimba ilmu. Tindakan ini tidak hanya merugikan anak-anak dan para guru, tetapi juga merusak masa depan generasi muda kita,” ujar Letkol Candra.
Harapan untuk Masa Depan
Peristiwa ini seharusnya menjadi panggilan bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan keamanan dan pendidikan di wilayah-wilayah terpencil seperti Pegunungan Bintang. Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam membangun masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu, menjaga dan melindungi fasilitas pendidikan dari segala bentuk ancaman adalah tanggung jawab bersama.