Untuk menyelamatkan diri, kelima nelayan itu mengapung di atas tutup kotak penyimpanan ikan yang terbuat dari fiber. Mereka menghadapi situasi yang cukup mengancam hingga pada Senin, 8 Juli 2024, kapal MV. Mersk Qinzhou berbendera Singapura melintas di kawasan tersebut dan berhasil menyelamatkan mereka. Pihak kapal kemudian melaporkan kejadian ini kepada agen kapal di Indonesia dan Basarnas Medan.
Kepala Kantor Basarnas Medan, Mustari, menjelaskan bahwa setelah menerima laporan, Basarnas segera mengirim tim untuk mengevakuasi kelima nelayan tersebut. Koordinasi dilakukan dengan Nahkoda MV. Mersk Qinzhou untuk menentukan titik pertemuan. Operasi penyelamatan dilakukan dengan menggunakan Kapal SAR RB 203 Belawan, yang berhasil menemukan dan mengevakuasi kelima nelayan dalam keadaan selamat.
“Pada Pukul 23.50 WIB malam tadi, Kapal SAR RB 203 Belawan berhasil mengevakuasi kelima nelayan tersebut dan tiba di Pelabuhan Belawan pada Pukul 04.05 WIB dengan selamat,” ungkap Mustari pada Selasa (9/7/2024). Di pelabuhan, kelima nelayan tersebut mendapatkan pertolongan medis yang diperlukan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka stabil.