“Mereka diberi wewenang untuk memblokir situs judi online tapi tak melakukan hal itu. Sebaliknya, mereka malah ‘membina’ situs-situs tersebut,” ujar TB Hasanuddin.
Harapan untuk Menteri Komdigi Meutya Hafid
Politikus PDI Perjuangan itu berharap bahwa dengan tertangkapnya para pelaku, termasuk oknum pegawai Komdigi, ini bisa menjadi momentum bagi Kementerian Komunikasi dan Digital yang kini dipimpin oleh Meutya Hafid untuk membersihkan lingkungan internal kementeriannya dari praktek judi online. TB optimistis, dengan pengalaman Meutya Hafid sebagai mantan Ketua Komisi I DPR yang juga memiliki semangat pemberantasan judi online, kementerian tersebut dapat segera bertindak tegas.
“Harapan satu-satunya sekarang, Menteri Meutya Hafid harus segera membersihkan Komdigi agar bebas dari keterlibatan judi online,” tegasnya.
Penegakan Hukum yang Tegas
Selain itu, TB Hasanuddin juga menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap siapapun yang terlibat dalam jaringan judi online ini. Ia meminta pihak kepolisian untuk tidak ragu mengambil tindakan terhadap para pelaku yang memfasilitasi judi online, agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.
“Polisi jangan ragu-ragu, agar tidak ada lagi pegawai yang terlibat dalam kasus yang merugikan masyarakat ini,” ujar mantan perwira tinggi TNI tersebut.
Tanggapan Budi Arie Setiadi
Hingga berita ini diturunkan, Budi Arie Setiadi, yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), belum memberikan tanggapan terkait pernyataan TB Hasanuddin. Sebelumnya, Budi Arie yang menjabat sebagai Menkominfo dinilai kurang merespons serius peringatan tentang kemungkinan keterlibatan ASN dalam kasus judi online yang berkembang di kementeriannya.
Dengan penangkapan 16 tersangka oleh polisi, kasus ini semakin mendapat perhatian publik, khususnya terkait dengan penyalahgunaan wewenang oleh oknum ASN dan potensi besar kerugian bagi masyarakat akibat adanya judi online yang terus berkembang.