Menurut Taruna, Presiden Jokowi telah memberi instruksi kepada BPOM untuk bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan dalam upaya menekan harga obat. “Presiden meminta BPOM untuk bisa bekerja sama dengan Menkes dan Mendag guna mengontrol harga obat. Beliau ingin harga obat di Indonesia bisa mendekati harga generik atau setidaknya harga obat di negara tetangga,” ujar Taruna setelah pertemuan dengan Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan.
Faktor Penyebab Tingginya Harga Obat
Taruna memaparkan beberapa alasan utama mengapa harga obat di Indonesia terbilang mahal. Pertama, adalah biaya promosi dan periklanan. “Salah satu penyebab tingginya harga obat di Indonesia adalah biaya promosi dan iklan yang tinggi. Kami harus bisa menekan biaya ini dengan mendorong perusahaan untuk mengurangi pengeluaran dalam promosi,” jelasnya.