Sri Mulyani Makin Hati-hati Tambah Utang, Ini Alasannya!

“Mengelola pembiayaan anggaran pada saat kondisi suku bunga dan kurs rupiah tidak menguntungkan merupakan tantangan besar bagi pemerintah,” ujar Sri Mulyani, menjelaskan bahwa penggunaan Surplus Anggaran Lebih (SAL) dari tahun sebelumnya menjadi pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan anggaran.

Selain itu, penurunan signifikan dalam penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 12,2%, menjadi Rp 132,2 triliun dari Rp 150,5 triliun, juga mencerminkan kehati-hatian pemerintah dalam mengelola utang negara. Hal ini sejalan dengan strategi untuk mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah yang terdepresiasi hingga 6% terhadap dolar AS.

Sri Mulyani juga menegaskan bahwa kebijakan penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya sebesar Rp 200 triliun, menjadi bagian integral dari upaya pemerintah dalam memastikan kestabilan fiskal dan ekonomi nasional. Pendekatan ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memastikan bahwa setiap langkah kebijakan fiskal memberikan dampak positif jangka panjang bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *