
Safari Ramadhan Bahagia ke - 5 Bupati Batu Bara Imbau Kades Prioritas Layani Warga
BATU BARA Bupati Batu Bara Bapak H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si mengimbau kepada seluruh kepala desa untuk tetap melayani masyarakat seba
PemerintahanBITVONLINE.COM -Kemajuan teknologi yang pesat di era Revolusi Industri 4.0 telah meningkatkan durasi paparan layar (screen time) pada bayi hingga anak-anak secara global. Sejumlah penelitian terkini mengungkapkan bahwa paparan layar yang berlebihan, terutama pada anak-anak di bawah usia dua tahun, dapat berdampak negatif terhadap perkembangan bahasa dan keterampilan sosial mereka.
Toddler Lebih Efektif Belajar dari Interaksi Manusia
Salah satu ilmuwan otak terkemuka, Patricia Kuhl, menegaskan bahwa bayi di bawah satu tahun lebih banyak belajar dari interaksi langsung dengan manusia dibandingkan dengan mesin. Dalam penelitiannya yang melibatkan lebih dari 4.000 bayi setiap tahun, ia menemukan bahwa meskipun bayi diperlihatkan video yang menarik, hasil pembelajaran mereka sangat berbeda. "Bayi memperoleh pemahaman luar biasa dari interaksi dengan manusia secara langsung, sementara dari mesin hampir tidak ada pembelajaran sama sekali," ujarnya.
Baca Juga:
Gangguan Fokus dan Konsentrasi Akibat Screen Time
Bayi dan balita membutuhkan lingkungan yang merangsang untuk mengembangkan konsentrasi serta fokus mereka. Paparan layar yang berlebihan dapat menghambat kemampuan ini karena anak-anak memerlukan waktu untuk memproses rangsangan dari dunia nyata. Membacakan buku cerita, misalnya, memberi mereka kesempatan untuk mencerna kata-kata, gambar, dan suara secara alami, yang tidak bisa diperoleh dari tayangan digital.
Baca Juga:
Menghambat Pengendalian Impuls dan Kreativitas
Bayi dan anak kecil cenderung cepat bosan. Aktivitas yang melibatkan interaksi fisik dan kognitif membantu mereka belajar menghadapi rasa frustrasi serta mengendalikan dorongan hati. Jika anak-anak terus-menerus distimulasi oleh perangkat layar, mereka kehilangan kemampuan untuk menghibur diri sendiri secara mandiri. Hal ini dapat menghambat kreativitas, imajinasi, serta motivasi mereka.
Keterlambatan Berbicara akibat Screen Time
Salah satu dampak paling mengkhawatirkan dari screen time adalah keterlambatan berbicara (speech delay). Menurut penelitian Chonchaiya dan Pruksananonda, anak-anak yang mulai menonton televisi sebelum usia 12 bulan dan terpapar lebih dari dua jam per hari memiliki kemungkinan enam kali lebih besar mengalami keterlambatan bahasa. Studi lain oleh Alhosani et al. (2023) mengungkapkan bahwa 90,3% anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara ternyata memiliki riwayat paparan perangkat elektronik yang berlebihan.
Pengurangan Empati dan Kemampuan Sosial
Interaksi tatap muka merupakan faktor utama dalam pembelajaran sosial anak-anak. Ahli saraf dari Harvard, Charles Nelson, menyatakan bahwa komunikasi bayi sebelum mengembangkan bahasa sepenuhnya bersifat non-verbal, seperti ekspresi wajah dan gestur. Terlalu banyak screen time dapat mengurangi kemampuan bayi dalam membaca ekspresi manusia dan memahami emosi, sehingga menghambat perkembangan empati mereka.
Rekomendasi American Academy of Pediatrics dan WHO
American Academy of Pediatrics (AAP) menegaskan bahwa bayi di bawah usia 18 bulan tidak boleh terpapar layar kecuali untuk video call dengan anggota keluarga. Untuk anak berusia 18-24 bulan, AAP menyarankan agar orang tua menonton program berkualitas bersama anak mereka. Sedangkan untuk anak usia 2-5 tahun, durasi screen time yang diperbolehkan maksimal hanya satu jam per hari. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengeluarkan pedoman serupa pada tahun 2019, yang merekomendasikan nol waktu layar untuk bayi di bawah dua tahun dan maksimal satu jam untuk anak usia 2-4 tahun.
Solusi: Pendampingan dan Konten Berkualitas
Bagi orang tua yang sudah menghadapi anak yang kecanduan screen time, penting untuk memilih konten berkualitas dan menontonnya bersama anak dalam batas waktu yang direkomendasikan. Aktivitas ini bisa menjadi kegiatan keluarga yang menyenangkan dan tetap memberikan manfaat edukatif bagi anak.
(kp/a)
BATU BARA Bupati Batu Bara Bapak H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si mengimbau kepada seluruh kepala desa untuk tetap melayani masyarakat seba
PemerintahanMEDAN Harga emas Antam di Butik Logam Mulia Medan mengalami kenaikan signifikan pada hari ini, Kamis (13/3/2025). Emas Antam dipatok seharg
EkonomiJAKARTA Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan mengumumkan kebijakan baru terkait penyaluran tunjangan untuk guru ASN daerah yang akan langs
EkonomiBINJAI Sejumlah guru di Kota Binjai mengeluhkan adanya dugaan praktik pungutan liar (Pungli) terkait biaya administrasi sertifikasi dan Tam
Hukum dan KriminalBATUBARA Sebuah video rekaman CCTV yang viral di media sosial memperlihatkan momen mengejutkan di Desa Laut Tador, Kecamatan Sei Suka, Kabu
Hukum dan KriminalJAKARTA Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat memerintahkan jaksa penuntut umum untuk segera menyerahkan s
Hukum dan KriminalTAPANULI SELATAN Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKBP Yasir Ahmadi, SIK, MH, memimpin Upacara persemayaman dan pemakaman jenazah per
KomunitasJAKARTA Kondisi ekonomi dan politik dunia yang semakin dinamis tahun ini memaksa Indonesia untuk mengambil langkah strategis. Amerika Serik
EkonomiMEDAN PT Hutama Karya telah resmi mengoperasikan jalan tol BinjaiLangsa seksi Tanjung PuraPangkalan Brandan pada Selasa (11/3/2025) pukul
NasionalJAKARTA Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menginginkan gedunggedung legislatif dan yudikatif yang akan dibangun di Ibu Kota Nusantara
Nasional