
Jokowi Absen Sidang Esemka dan Isu Ijazah Palsu, Alasan Melayat Paus ke Vatikan
JAKARTA Presiden ke7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), absen dalam dua agenda sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Suraka
Nasional
Sidoarjo – Kemunculan buaya di Sungai Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, belakangan ini memicu kegelisahan di kalangan warga. Namun, tidak hanya sekedar isu buaya, kejadian ini juga terkait dengan mitos buaya siluman bernama Tedak Kroman yang masih diyakini oleh masyarakat setempat.
Sungai Kedungpeluk yang dikenal dengan potensi misterinya menjadi perhatian banyak pihak, terutama setelah kemunculan buaya yang sempat mengejar pekerja tambak yang tengah memberi makan ikan. Kejadian ini menambah kepercayaan sebagian warga akan mitos yang sudah beredar sejak lama.
Tedak Kroman, menurut cerita yang berkembang, adalah siluman buaya yang mampu berubah wujud menjadi manusia. Warga setempat meyakini bahwa setiap kali mereka berangkat bekerja ke tambak, seringkali mereka menjumpai sosok Tedak Kroman. Sosok tersebut biasanya muncul dalam wujud seorang kakek atau nenek yang terlihat berada di sekitar pinggir sungai atau area tambak.
Baca Juga:
“Tedak Kroman itu merupakan jelmaan buaya yang berubah menjadi manusia. Biasanya ia muncul di pinggir-pinggir sungai atau area tambak,” ujar Arwan (65), salah satu warga Desa Kedungpeluk. Arwan sendiri meyakini keaslian cerita tersebut. Ia bercerita, suatu ketika saat berada di tambak yang cukup jauh dari pemukiman, ia melihat seorang perempuan tua yang sedang membersihkan tanggul pembatas tambak.
Tak lama kemudian, perempuan itu menghilang begitu saja, dan di tempat yang sama, muncul seekor buaya yang berenang di permukaan air. “Anehnya, beberapa bulan setelah kejadian itu, hasil tambak udang menjadi melimpah,” kenang Arwan. Selain wujud perempuan tua, Tedak Kroman juga bisa menjelma menjadi seorang pria tua yang mengenakan sarung dan kopiah.
Baca Juga:
Sosok ini biasanya memberikan saran atau masukan kepada warga, namun jika saran tersebut tidak diindahkan, ia akan berubah wujud dan menimbulkan rasa takut bagi mereka yang tidak memperhatikannya. “Saat bertemu dengan warga, Tedak Kroman sering memberi masukan tentang kehidupan. Jika tidak ada yang menggubrisnya, dia akan berubah wujud dan meninggalkan rasa ketakutan,” tambah Arwan.
Cerita tentang Tedak Kroman juga dibenarkan oleh Kepala Desa Kedungpeluk, Muhammad Madenan. Menurutnya, meski tidak banyak yang tahu asal-usul mitos ini, masyarakat desa masih sangat meyakini keberadaannya. “Banyak warga yang masih mempercayai mitos Tedak Kroman. Bahkan, jika ada hajatan, warga desa menyediakan sesaji untuknya,” ujar Madenan.
(CRHISTIE)
JAKARTA Presiden ke7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), absen dalam dua agenda sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Suraka
NasionalTOBA Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba bekerja sama dengan Satker PJN Wilayah II dan Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Sumate
PemerintahanINDIA Pemerintah Pakistan mengambil langkah tegas dengan mengusir sejumlah pejabat diplomatik India dan menutup wilayah udaranya untuk pesa
InternasionalMEDAN Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa Johanes Andy Tanbun Eugene alias Abun dengan pidana penjara selama 13 tahun atas perbuat
Hukum dan Kriminalbitvonline.comPresiden Prabowo Subianto dengan tegas mengutuk serangan teroris yang menargetkan rombongan turis di Pahalgam, Kashmir, India
NasionalDEPOK Satpol PP Kota Depok melakukan penyegelan sementara terhadap 60 unit rumah yang sudah dihuni dan 40 unit rumah siap serah terima di P
Hukum dan KriminalMEDAN Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu (Rico Waas), melakukan peninjauan langsung ke lokasi jalan rusak berat yang mengarah ke Pasar In
PemerintahanJAKARTA Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, kembali melontarkan kritik keras terhadap pros
Politikbitvonline.comSakit pundak merupakan keluhan yang kerap dialami oleh berbagai kalangan, mulai dari pekerja kantoran hingga atlet profesiona
KesehatanJAKARTA Indonesian Prison Product and Art (IPPA Fest) 2025 yang digelar Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) di Lapangan Banteng,
Pemerintahan