BREAKING NEWS
Minggu, 23 Februari 2025

Beruang Madu Hercules Kembali ke Alam Liar di Taman Nasional Gunung Leuser

BITVonline.com - Kamis, 12 September 2024 03:44 WIB
9 view
Beruang Madu Hercules Kembali ke Alam Liar di Taman Nasional Gunung Leuser
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SUMATERA UTARA  – Sebuah kisah penuh haru dan harapan mewarnai upaya konservasi di Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara. Pada Senin (9/9/2024), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut resmi melepasliarkan seekor beruang madu bernama Hercules, yang sebelumnya mengalami cedera parah akibat jeratan. Proses pelepasliaran ini menandai akhir dari perjalanan panjang pemulihan dan konservasi yang penuh tantangan.

Hercules, seekor beruang jantan berusia 20 tahun dengan berat 68 kilogram, mengalami nasib malang ketika terjerat di perkebunan milik PT Mitra Sejati di Dusun Pancasila, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, yang berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Jerat yang dipasang oleh manusia mengakibatkan luka parah pada tangannya, sehingga terpaksa harus diamputasi untuk menyelamatkan nyawanya dari disfungsi organ secara keseluruhan.

Baca Juga:

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Sumut, Bresman Marpaung, menjelaskan bahwa proses penyelamatan Hercules dimulai pada Februari 2023. Setelah menjalani perawatan intensif di Pusat Rehabilitasi Siamang, Owa, dan Beruang Madu-Sumatran Rescue Alliance (SRA) Besitang, Hercules akhirnya menunjukkan kondisi kesehatan yang cukup baik untuk kembali ke alam liar. “Laporan tim dokter menunjukkan bahwa Hercules kini dalam kondisi fisik dan perilaku yang memadai. Ia menunjukkan respons siap menyerang jika ada manusia di sekitar kandangnya dan memiliki keterampilan alami yang baik, meskipun salah satu tangannya sudah diamputasi,” ungkap Bresman.

Baca Juga:

Hercules tidak hanya mampu memanjat dengan satu tangan, tetapi juga memiliki kemampuan membuka benda keras seperti kelapa dan batang kayu, yang menandakan kemampuannya untuk bertahan hidup di habitat alaminya. Penilaian ini menjadi salah satu alasan utama mengapa BBKSDA Sumut memutuskan untuk melepasliarkan Hercules secepat mungkin. “Tindakan ini penting untuk memastikan bahwa Hercules tidak terlalu lama terhabituasi dengan manusia dan kehilangan naluri alaminya,” kata Bresman.

Sebelum pelepasliaran, tim BBKSDA melakukan survei menyeluruh terhadap lokasi pelepasliaran untuk memastikan bahwa area tersebut aman bagi Hercules. Survei meliputi penilaian kondisi akses jalan, tata letak kandang, serta potensi ancaman dari aktivitas manusia di sekitar lokasi. Selain itu, BBKSDA juga memasang kamera jebak untuk memantau pergerakan Hercules dan memastikan ia beradaptasi dengan baik di lingkungan barunya.

Proses pelepasliaran Hercules dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian dan perencanaan matang. Tim konservasi berharap bahwa Hercules akan dapat melanjutkan hidupnya dengan baik dan mungkin berkembang biak di habitat alaminya di Taman Nasional Gunung Leuser. Monitoring intensif selama tiga bulan ke depan akan menjadi bagian dari upaya untuk memastikan keberhasilan reintegrasi Hercules ke alam liar.

Cerita Hercules adalah pengingat penting tentang tantangan yang dihadapi satwa liar akibat tindakan manusia dan pentingnya upaya konservasi untuk melindungi spesies yang terancam punah. BBKSDA Sumut dan lembaga konservasi lainnya terus berkomitmen untuk melindungi fauna Indonesia dan memastikan bahwa mereka dapat hidup di habitat alami mereka dengan aman.

(K/09)

Tags
beritaTerkait
Penundaan Pembebasan Ratusan Sandera Palestina: Israel Akui Salahkan Hamas
Pemprov Jakarta Rencanakan Pembangunan Empat Pusat Pengelolaan Sampah untuk Atasi Krisis Sampah Harian
Antisipasi Tindakan Kejahatan, Sat Samapta Polres Batu Bara Gelar Pengamanan Tempat Ibadah.
Batu Raksasa Longsor ke Rumah Warga Ponorogo, Ini Penyebabnya!
Menteri PKP Maruarar Sirait Rencanakan Pembangunan Perumahan untuk MBR di Lahan Eks BLBI Karawaci
Pemerintah Tegaskan Tidak Akan Toleransi Praktik Pengemasan Ulang MinyaKita yang Merugikan Konsumen
komentar
beritaTerbaru