10 Kalimat yang Tidak Seharusnya Diucapkan Orang Tua kepada Anak

BITVONLINE.COM -Banyak kalimat yang terdengar sepele namun ternyata memiliki dampak besar bagi perkembangan anak. Sebagai orang tua, penting untuk memikirkan dengan matang setiap kata yang diucapkan, karena apa yang dikatakan dapat memengaruhi psikologi dan tumbuh kembang anak.

Baca Juga:

• Viral! Keluarga Nekat Keluar dari Mobil di Taman Safari, Ini Pentingnya Mengajarkan Anak Patuh Aturan
• Bayi Meninggal Dunia Setelah Dua Jam Menangis, Viral di Media Sosial

Berikut ini adalah 10 kalimat yang sebaiknya dihindari oleh orang tua dalam berinteraksi dengan anak:

Baca Juga:

• KPAI: Penganiayaan di Daycare Depok Diduga Langgar UU Perlindungan Anak
• Mengelola Perilaku Agresif pada Balita: Panduan untuk Orang Tua

1. "Good Job" atau "Kamu Hebat"

Pujian seperti ini mungkin sudah menjadi kebiasaan orang tua, namun penelitian menunjukkan bahwa pujian semacam ini bisa membuat anak lebih bergantung pada pengakuan orang lain daripada memotivasi diri sendiri. Sebaiknya, berikan pujian yang lebih spesifik dan menunjukkan apa yang mereka lakukan dengan baik.

2. "Berlatih adalah Kunci Kesempurnaan"

Kalimat ini justru bisa menambah tekanan pada anak untuk selalu unggul dan tanpa kesalahan. Sebagai gantinya, dorong anak untuk berusaha dan bangga dengan kemajuan yang mereka capai, bukan untuk mencapai kesempurnaan.

3. "Jangan Menangis"

Mengatakan ini ketika anak menangis justru dapat membuat anak merasa emosinya diabaikan. Lebih baik bantu anak memahami perasaan mereka dan ajak mereka berbicara atau memberikan pelukan agar mereka merasa didukung.

4. "Cepat!"

Menyuruh anak bergerak cepat bisa meningkatkan kecemasan dan stres. Sebaiknya, gunakan kalimat yang lebih mendukung, seperti "Ayo, segera selesai, kita bisa lakukan bersama!"

5. "Ayah/Ibu Sedang Diet"

Menunjukkan kebiasaan diet di depan anak bisa memengaruhi persepsi mereka tentang citra tubuh. Anak mungkin akan mengasosiasikan makanan dengan hal yang negatif. Sebaiknya, fokuslah pada pola makan sehat dan tidak menonjolkan kata-kata yang dapat membuat anak merasa tertekan.

6. "Ayah/Ibu Tidak Mampu Membelinya"

Mengatakan hal ini kepada anak saat mereka meminta barang bisa mengarah pada rasa ketidakamanan finansial. Sebaiknya, jelaskan alasan dengan cara positif, seperti "Kita sedang menabung untuk hal-hal yang lebih penting."

7. "Jangan Berbicara dengan Orang Asing"

Ini bisa membuat anak takut pada orang yang tidak dikenal dan malah menutup kemungkinan mereka untuk menerima bantuan dari orang yang dapat dipercaya, seperti petugas polisi. Lebih baik ajarkan mereka untuk berhati-hati dan bagaimana cara menghadapi situasi yang tidak dikenal.

8. "Hati-hati"

Terlalu sering mengatakan 'hati-hati' saat anak bermain atau bergerak bisa mengalihkan perhatian mereka dari apa yang sedang mereka lakukan. Cobalah lebih tenang dan awasi anak sambil memberikan dukungan tanpa mengganggu fokus mereka.

9. "Tidak Boleh Jajan Kalau Makanannya Tidak Habis"

Ancaman semacam ini bisa membuat anak menganggap makanan sebagai hadiah atau hukuman, yang bisa memengaruhi kebiasaan makan mereka. Sebaiknya, ajarkan anak untuk makan dengan pola yang sehat dan beri penjelasan tentang pentingnya memilih makanan yang baik.

10. "Sini Ayah/Ibu Bantu"

Meskipun terdengar baik, membantu anak terlalu cepat dapat mengurangi kesempatan mereka untuk belajar menyelesaikan masalah sendiri. Bimbing mereka dengan pertanyaan yang dapat membantu anak berpikir dan mencari solusi secara mandiri.

Sebagai orang tua, kata-kata yang digunakan dalam mendidik anak harus dengan bijak agar tidak menambah beban psikologis yang berpengaruh pada tumbuh kembang mereka. Jangan ragu untuk mengganti kalimat-kalimat tersebut dengan yang lebih positif dan membangun kepercayaan diri anak.(cb/a)

Viral! Keluarga Nekat Keluar dari Mobil di Taman Safari, Ini Pentingnya Mengajarkan Anak Patuh Aturan

Bayi Meninggal Dunia Setelah Dua Jam Menangis, Viral di Media Sosial

KPAI: Penganiayaan di Daycare Depok Diduga Langgar UU Perlindungan Anak

Mengelola Perilaku Agresif pada Balita: Panduan untuk Orang Tua

Resmi! RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak Disepakati oleh Komisi VIII DPR