“Masalah medis belum sempat ditangani, jadi kami enggak berani mendahului keluarga untuk menanyakan penyebab kematian Ade. Seharusnya itu kewenangan keluarga,” lanjutnya.
Hendra menambahkan bahwa mereka menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang sedang berjalan. “Nanti kalau kita suruh cek, pasti solusinya autopsi. Kami lebih enak menunggu proses ekshumasi dan pemeriksaan agar semuanya terang benderang,” ujarnya.
Dugaan Kesehatan dan Penggunaan Obat
Dalam keterangannya, Hendra juga menyebut bahwa Ade kerap mengalami pusing dan mengkonsumsi obat, seperti Bodrex, ketika merasakan sakit kepala. Namun, dia mengingatkan bahwa informasi tersebut masih harus diverifikasi melalui penyelidikan pihak kepolisian.
“Teman almarhum juga cerita bahwa ketika sakit kepala, dia memang menggunakan obat. Tapi ini semua masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut,” jelasnya.
Keluarga Lapor ke Polda Sumut
Keluarga Ade merasa tidak puas dengan penjelasan tersebut, terutama karena adanya memar di leher Ade yang membuat mereka curiga. Akibatnya, mereka melaporkan kecurigaan tersebut ke Polda Sumut dengan nomor laporan LP STTLP/B/1507/X/2024/SPKT/Polda Sumut.