BREAKING NEWS
Selasa, 11 Maret 2025

Tren Botox Preventif di Usia 20-an Meningkat, Pakar Ingatkan Risiko

BITVonline.com - Rabu, 29 Januari 2025 14:10 WIB
19 view
Tren Botox Preventif di Usia 20-an Meningkat, Pakar Ingatkan Risiko
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Jakarta – Dalam beberapa tahun terakhir, tren penggunaan Botox preventif di kalangan anak muda usia 20-an semakin meningkat. Media sosial dan tekanan untuk tampil sempurna menjadi faktor utama yang mendorong banyak orang untuk mencoba perawatan estetika ini guna mencegah tanda-tanda penuaan sejak dini.

Namun, para pakar kecantikan memperingatkan bahwa Botox di usia muda bukanlah solusi terbaik untuk mencegah keriput. Botox adalah neurotoksin yang bekerja dengan menghambat kontraksi otot wajah, sehingga mengurangi munculnya garis halus dan kerutan. Biasanya, Botox digunakan untuk mengatasi keriput yang sudah terlihat.

Namun, tren Botox preventif justru bertujuan untuk mencegah terbentuknya kerutan sebelum muncul. “Botox preventif adalah perpaduan antara pencegahan dan peremajaan. Idenya adalah memulai lebih awal untuk mengatasi area sebelum garis-garis terlihat,” ungkap Dr. Dendy Engelman, seorang dermatolog bersertifikat.

Baca Juga:

Meskipun terdengar menjanjikan, penggunaan Botox preventif dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Botox yang berlebihan dapat menyebabkan otot wajah menjadi lemah dan kehilangan elastisitas, sehingga wajah tampak lebih tua dari usia sebenarnya.

“Jika terlalu banyak menggunakan Botox pada dahi selama bertahun-tahun, otot akan melemah dan menjadi rata, yang menyebabkan kulit tampak lebih tipis dan kendur,” kata Dr. Patricia Wexler dari Wexler Dermatology. Dr. Shadi Kourosh, profesor dermatologi di Harvard Medical School, menambahkan bahwa relaksasi otot yang berlebihan dapat menyebabkan hilangnya ekspresi wajah alami.

Baca Juga:

“Wajah muda seharusnya bisa bergerak. Terlalu banyak Botox bisa menghasilkan tampilan yang kaku atau tidak alami, membuat seseorang terlihat lebih tua daripada lebih muda,” jelasnya. Para dermatolog merekomendasikan penggunaan Botox hanya ketika tanda-tanda penuaan seperti garis ekspresi mulai terlihat jelas. Dr. Shadi menyarankan agar perawatan Botox dilakukan di area yang mengalami kontraksi otot berlebihan, seperti dahi dan garis senyum, dengan dosis yang tepat untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.(dtk)

(christie)

Tags
beritaTerkait
Direktur Persiba Balikpapan Terkait Bisnis Narkoba Hendra Sabarudin, Polri Ungkap Jaringan Peredaran Sabu
Pedagang di Makassar Cemas Temuan Takaran Minyakita Tidak Sesuai, Lakukan Pemeriksaan Mandiri!
Bahlil Lahadalia Komit Berantas Mafia Gas Melon demi Kepentingan Rakyat
PN Medan Vonis Mantan Sekdis Kesehatan Sumut 4 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi APD Covid-19
Indonesia dan Vietnam Selesaikan Perjanjian Kerja Sama Zona Ekonomi, Prabowo Targetkan Ratifikasi Setelah Idul Fitri
Bobon Santoso Resmi Mualaf di Bulan Ramadan, Ucapkan Syahadat di Hadapan Ustaz Derry Sulaiman
komentar
beritaTerbaru