JAWA TIMUR – Dalam rangkaian Safari Politik dan Konsolidasi Partai, Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 3, Tri Rismaharini, menekankan pentingnya kolaborasi dan aksi nyata dalam menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat. Dalam pertemuan dengan kader PDI Perjuangan di daerah Mataraman, seperti Ngawi, Tuban, dan Bojonegoro, serta di hadapan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Risma menyampaikan keprihatinannya terhadap isu-isu krusial yang belum terselesaikan.
Risma membuka sambutannya dengan menggambarkan perjalanan keliling Jawa Timur dan kondisi kekeringan yang melanda sejumlah daerah. Ia menyatakan, “Kondisi kekeringan di provinsi kita sangat mengkhawatirkan. Kita harus segera mencari solusi berkelanjutan agar masyarakat tidak terus-menerus berjuang dengan masalah kekurangan air.” Ia menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya air yang efektif dan pemanfaatan teknologi untuk memastikan akses air bersih bagi seluruh masyarakat, terutama yang paling terdampak.
Pendidikan: Akses yang Merata dan Bebas Biaya
Beralih ke isu pendidikan, Risma mencatat dengan prihatin banyak anak di Banyuwangi yang terhambat untuk melanjutkan pendidikan. “Ada seorang ibu dengan tiga anak kembar yang tidak bisa bekerja karena tidak memiliki ijazah. Lebih mencengangkan lagi, sekitar 700 anak di sekolah tersebut belum mengambil ijazah mereka karena masalah biaya. Ini adalah gambaran betapa sulitnya akses pendidikan bagi sebagian besar masyarakat kita,” ungkapnya.