Hari ini, tengah berlangsung aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Istana Presiden, dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) oleh berbagai kelompok masyarakat. Demonstrasi ini, yang terkait dengan proses revisi RUU Pilkada, turut menjadi bagian dari ketidakpastian politik yang dirasakan di pasar.
Ibrahim memproyeksikan bahwa pelemahan rupiah mungkin akan terus berlanjut hingga penutupan perdagangan hari ini. Namun, ia tetap optimistis bahwa rupiah akan menguat pada pembukaan perdagangan hari Jumat, 23 Agustus 2024. “Saya perkirakan pelemahan rupiah tertinggi hari ini adalah 80 poin, dan jika menurun, kemungkinannya di kisaran 40 sampai 50 poin. Setelah gonjang-ganjing Pilkada mereda, rupiah diharapkan akan menguat kembali pada hari Jumat,” imbuhnya.
Dengan situasi yang penuh ketidakpastian ini, pelaku pasar dan masyarakat diharapkan untuk memantau perkembangan lebih lanjut dan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi nilai tukar mata uang.