“Secara fundamental, Indeks Keyakinan Konsumen dan PMI menunjukkan performa positif yang memberi dukungan kuat bagi ekonomi kita,” ujar Airlangga, menyoroti bahwa Indonesia juga telah meningkatkan daya saing globalnya.
Namun demikian, Airlangga mengingatkan bahwa faktor sentimen regional juga berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Investasi domestik perlu diperkuat lebih lanjut, sementara devisa dari ekspor perlu dimasukkan kembali ke dalam negeri untuk menguatkan posisi nilai tukar rupiah.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Edi Susianto, menambahkan bahwa secara fundamental, ekonomi Indonesia masih dalam kondisi yang solid meskipun nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh sentimen global.