JAKARTA -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menanggapi dengan serius isu terkait PT Primissima, sebuah perusahaan tekstil yang terletak di Sleman, Yogyakarta. Perusahaan yang masih tergolong dalam kategori BUMN ini dikabarkan mengalami penurunan kinerja yang signifikan serta menunggak gaji karyawan.
PT Primissima, sejak didirikan sebagai perusahaan patungan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gabungan Koperasi Batik Indonesia, memainkan peran strategis dalam melestarikan produksi mori berkualitas tinggi di Indonesia. Namun, tantangan-tantangan terkini yang dihadapi oleh perusahaan ini memunculkan kekhawatiran yang mendalam, terutama terkait dengan kondisi ekonomi dan manajemen internal perusahaan.
Erick Thohir, dalam tanggapannya, menegaskan bahwa pemerintah tidak mengabaikan masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan BUMN yang mengalami kesulitan. “Saya mendorong transformasi, saya menjaga, tapi yang detail-detail itu ada Dirut (Direktur Utama) dan komut (Komisaris Utama),” ujarnya dengan tegas, menyoroti perlunya peran aktif dari direksi PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dalam menangani masalah ini.