Survei yang dilakukan oleh SMRC menggunakan metode stratified multistage random sampling, yang melibatkan 1.210 responden yang memiliki hak pilih di DKI Jakarta. Margin of error untuk survei ini diperkirakan sekitar ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Selain itu, kualitas data juga dijaga melalui pengawasan ketat dengan wawancara tandem, serta panggilan kembali (call-back) untuk memastikan validitas informasi.
SMRC menilai bahwa hasil survei ini menggambarkan representasi yang baik dari populasi pemilih Jakarta, mengingat variasi yang didapatkan dengan mengambil sampel berdasarkan RT (Rukun Tetangga) sebagai unit pengambilan sampel.
Pramono Anung, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, memiliki pengalaman panjang dalam politik dan pemerintahan. Pengalamannya di dunia legislatif dan eksekutif dianggap sebagai modal besar untuk memimpin Jakarta ke arah yang lebih baik. Ia dikenal memiliki kedekatan dengan banyak pihak, baik di tingkat nasional maupun daerah, dan menjadi salah satu tokoh yang berpengaruh dalam mengatur roda pemerintahan.
Pramono dan pasangannya, Rano Karno, juga berfokus pada isu-isu strategis yang menjadi perhatian utama warga Jakarta, seperti transportasi, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Dalam kampanye mereka, mereka mengusung konsep pemerintahan yang bersih, transparan, dan lebih responsif terhadap kebutuhan warga Jakarta.
