Selain uang palsu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti lainnya, termasuk tinta khusus dan kertas berstandar tinggi yang menyerupai uang asli. Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa jaringan ini beroperasi lintas provinsi, dengan tersangka yang ditangkap di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, dan Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.Saat ini, beberapa tersangka sedang dalam perjalanan menuju Polres Gowa untuk menjalani penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga bekerja sama dengan beberapa bank pemerintah dan swasta untuk memverifikasi keaslian uang yang beredar di masyarakat.Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengakui bahwa kepala perpustakaan dan salah satu stafnya telah ditangkap terkait dugaan keterlibatan dalam produksi uang palsu di kampus. Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Khalifah, menyatakan bahwa pihak kampus akan mendukung penuh penyelidikan polisi dan akan memberikan sanksi tegas kepada oknum yang terbukti terlibat dalam kasus ini.”Universitas akan mengambil langkah tegas terhadap pihak-pihak yang terbukti terlibat dalam kasus ini. Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang,” kata Khalifah dalam keterangan tertulis.Kasus ini telah menimbulkan reaksi dari mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Puluhan mahasiswa menggelar unjuk rasa di gedung rektorat kampus, meminta pencopotan rektor dan pihak-pihak yang terlibat dalam produksi uang palsu. Mereka menuntut agar kampus tidak terlibat dalam tindakan ilegal yang merugikan masyarakat.
(JOHANSIRAIT)