BREAKING NEWS
Rabu, 12 Februari 2025

Anggota DPR RI Sesalkan Candaan Gus Miftah, Ingatkan Pentingnya Dukungan untuk UMKM

BITVonline.com - Rabu, 04 Desember 2024 03:58 WIB
0 view
Anggota DPR RI Sesalkan Candaan Gus Miftah, Ingatkan Pentingnya Dukungan untuk UMKM
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Pernyataan kontroversial yang dilontarkan pendakwah sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, terhadap seorang pedagang es teh terus menuai respons. Kali ini, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Golkar, Firnando H. Ganinduto, turut menyampaikan kritik terhadap candaan tersebut yang dinilai merendahkan pelaku usaha kecil.

Firnando menegaskan bahwa pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian nasional dan perannya sangat krusial dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, tindakan yang dapat meruntuhkan semangat pelaku UMKM harus dihindari.

Baca Juga:

“Saya menyayangkan sekali atas kejadian ini. Karena UMKM adalah tombak dari perekonomian Indonesia. Fondasi dari perekonomian Indonesia itu adalah UMKM,” kata Firnando saat dihubungi pada Rabu (4/12/2024).

Baca Juga:

Menurut Firnando, pelaku UMKM membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk para tokoh publik, untuk terus berkontribusi dalam memperkuat perekonomian nasional. Ia menyatakan bahwa semangat mereka perlu dibangun, bukan malah diruntuhkan.

“Harusnya kita menyemangati mereka untuk bekerja dan bahkan mensupport mereka. Kita harus terus memberikan semangat kepada mereka agar mereka terus berdagang dan pergerakan ekonomi Indonesia bisa ditopang oleh UMKM-UMKM kita,” tegas Firnando.

Firnando juga mengajak masyarakat untuk menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran agar lebih menghormati dan mendukung para pelaku usaha kecil. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Setelah kritik yang meluas, Gus Miftah menyampaikan permintaan maaf atas tindakannya. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, ia mengaku khilaf dan menyatakan bahwa candaan tersebut tidak bertujuan untuk merendahkan siapapun.

“Saya, Miftah Maulana Habiburrahman, menanggapi yang viral hari ini. Dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kekhilafan saya,” ujar Gus Miftah dalam video tersebut.

Ia juga menyebutkan bahwa dirinya sering bercanda dengan berbagai pihak, namun mengakui bahwa candaan kali ini telah menimbulkan kegaduhan. Gus Miftah berjanji akan menemui pedagang es tersebut secara langsung untuk meminta maaf secara pribadi.

“Saya akan meminta maaf secara langsung kepada yang bersangkutan dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” ucapnya.

Selain itu, Gus Miftah juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia yang merasa terganggu oleh peristiwa ini. Ia berjanji untuk lebih berhati-hati dalam berbicara di depan umum.

“Saya minta maaf atas kegaduhan ini. Ini merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan masyarakat,” tambahnya.

Insiden ini bermula dari sebuah video yang memperlihatkan Gus Miftah sedang berbicara di atas panggung dalam sebuah acara kajian di Magelang, Jawa Tengah. Dalam video tersebut, seorang penonton memintanya untuk memborong dagangan es teh dari seorang bapak yang tengah berjualan.

Gus Miftah kemudian melontarkan candaan yang dinilai tidak pantas kepada pedagang es tersebut.

“Oh kon mborong, es tehmu jik okeh po ra? (Oh disuruh borong, es tehmu masih banyak atau tidak?) masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Gus Miftah dalam video yang viral itu.

Kejadian ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk politisi, netizen, dan masyarakat umum. Banyak yang menilai bahwa sebagai tokoh publik, Gus Miftah seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata, terutama ketika berbicara di depan umum.

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya etika dalam komunikasi publik, terutama bagi figur yang memiliki pengaruh besar di masyarakat.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Unjuk Rasa di Gedung DPRD Sumut: Korban Penipuan Nina Wati Desak RDP dan Penegakan Hukum
Polisi Tangkap Tiga Tersangka Pencurian Komponen Tower BTS di Bandara Soekarno-Hatta
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2025 Jatuh pada 1 Maret 2025
Razman Kritik Laporan Pengadilan Jakarta Utara, Sebut Tragedi Hukum
Heri Kustanto Kumpulkan Relawan Untuk Serap Keluhan Masyarakat
Jelang Ramadhan, Camat Tanjung Tiram Gelar Rapat Koordinasi dengan Forcopimca dan Tokoh Masyarakat
komentar
beritaTerbaru