JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan bahwa industri asuransi umum Indonesia mencatatkan pertumbuhan premi yang signifikan, mencapai 14,5 persen year on year (yoy) pada triwulan III-2024. Total premi yang tercatat mencapai Rp79,69 triliun, meskipun sejumlah lini usaha mengalami kontraksi.
Ketua AAUI, Budi Herawan, dalam konferensi pers pada Selasa (3/12), mengungkapkan bahwa meskipun terjadi kenaikan premi secara keseluruhan, lima lini usaha mengalami penurunan. Lima lini usaha tersebut antara lain adalah asuransi rekayasa (engineering) yang turun sebesar 5,9 persen yoy menjadi Rp3,4 triliun, asuransi tanggung gugat (liability) yang menurun 0,5 persen yoy menjadi Rp3 triliun, serta asuransi kecelakaan diri yang mengalami penurunan 0,4 persen yoy menjadi Rp2,21 triliun. Sementara itu, asuransi suretyship turun sebesar 5,7 persen yoy menjadi Rp1,27 triliun, dan asuransi energi off-shore mengalami penurunan sebesar 2,2 persen yoy menjadi Rp999 miliar.