JAWA TENGAH –Gunung Merapi, salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, kembali menunjukkan aktivitas signifikan pada hari ini, Jumat (20/9). Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), dalam periode pengamatan dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Gunung Merapi terpantau mengeluarkan awan panas guguran (APG) ke arah barat daya, khususnya menuju Kali Bebeng.
Dari laporan tersebut, terlihat bahwa terdapat satu kali kejadian awan panas guguran yang meluncur sejauh 1.000 meter. Selain itu, dalam periode yang sama, juga teramati 16 kali guguran lava yang meluncur ke arah yang sama dengan jarak maksimum mencapai 1.600 meter.
Sebelumnya, pada 19 September, Gunung Merapi juga mencatatkan tiga kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum 1.350 meter. Aktivitas ini juga disertai dengan 69 kali guguran lava yang menjangkau jarak hingga 1.700 meter ke arah barat daya.
Saat ini, status Gunung Merapi masih berada pada level III atau siaga. BPPTKG mengingatkan masyarakat dan pengunjung untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik ini. Guguran lava dan awan panas dapat mencapai sektor selatan-barat daya, termasuk Sungai Boyong hingga sejauh 5 km dan Sungai Bebeng hingga 7 km. Sementara itu, pada sektor tenggara, potensi bahaya mencakup Sungai Woro sejauh 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km.
Dalam laporan tersebut, BPPTKG juga mengingatkan bahwa jika terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat mencapai radius hingga 3 kilometer dari puncak gunung. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar masyarakat tetap mematuhi instruksi dan informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Merapi.
Masyarakat di sekitar kawasan rawan bencana diharapkan untuk tidak mendekati area yang berpotensi terdampak, guna memastikan keselamatan mereka. BPPTKG akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi dan memberikan informasi terbaru kepada publik.
(N/014)
Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas, Aktivitas Vulkanik Meningkat