BITVONLINE.COM –Gunung Semeru yang terletak di Provinsi Jawa Timur, secara administratif mencakup Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, mengalami lima kali erupsi sejak dini hari hingga pagi ini. Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gunung yang dikenal sebagai “Mahkota Jawa Timur” ini masih berada pada status waspada atau level II.
Erupsi pertama tercatat terjadi pada pukul 02.39 WIB, diikuti oleh erupsi berikutnya pada 03.27 WIB, 03.54 WIB, 04.44 WIB, dan terakhir pada 06.48 WIB. Dari kelima erupsi tersebut, yang paling signifikan terjadi pada pukul 04.44 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai sekitar 900 meter di atas puncak Semeru, atau setara dengan 4.576 meter di atas permukaan laut.
Ghufron Alwi, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, menjelaskan bahwa erupsi yang terjadi pada pukul 04.44 WIB ini teramati menghasilkan kolom abu yang berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal yang mengarah ke tenggara dan selatan. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 113 detik.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 113 detik,” ujar Ghufron dalam keterangannya.
Pihak berwenang kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai Besuk Kobokan, karena potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak Gunung Semeru. Warga juga diminta untuk menghindari radius 3 km dari kawah atau puncak Semeru yang rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
“Jangan beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” ujar Ghufron menegaskan.
Selain itu, masyarakat di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar. Potensi lahar terutama terjadi di sungai-sungai seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkas Ghufron.
Hingga berita ini diturunkan, Gunung Semeru masih berada pada status waspada (level II) yang artinya aktivitas vulkanik gunung ini perlu diwaspadai. PVMBG terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Semeru untuk memastikan keselamatan masyarakat di sekitar kawasan rawan bencana.
Masyarakat di sekitar Gunung Semeru diimbau untuk terus mengikuti informasi terbaru dari pihak berwenang dan menghindari wilayah yang teridentifikasi berisiko tinggi.
(N/014)
Gunung Semeru Erupsi Lima Kali Sejak Dini Hari, Status Waspada Tetap Diterapkan