Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
JAKARTA -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena curah hujan yang tinggi diprediksi masih akan berlangsung hingga 11 Maret 2025.
Untuk mengurangi dampak buruknya, BMKG bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melaksanakan operasi modifikasi cuaca di beberapa daerah rawan bencana.
Baca Juga:
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa saat ini Indonesia masih dalam fase tanggap darurat bencana akibat cuaca ekstrem.
Dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Dwikorita mengungkapkan bahwa modifikasi cuaca akan dilakukan dengan tujuan menghalangi awan-awan yang berpotensi menyebabkan hujan deras agar jatuh di laut, bukan di darat.
Baca Juga:
"Konsepnya adalah menghalangi awan yang menuju daerah rawan, supaya hujan tidak turun di daratan, yang bisa memicu banjir," jelas Dwikorita.
Ia menambahkan, modifikasi cuaca ini akan difokuskan di Jawa Barat, yang merupakan daerah yang paling rentan terhadap bencana banjir akibat curah hujan yang tinggi.
Selain Jawa Barat, wilayah lain yang juga harus tetap waspada antara lain Banten, Jakarta, Lampung, sebagian Palembang, dan Bengkulu.
Dwikorita menekankan pentingnya kesiapsiagaan karena hujan lebat bisa mengalir ke daerah hilir seperti Jakarta, yang akan meningkatkan risiko banjir di sepanjang sungai.
Dalam waktu dekat, operasi modifikasi cuaca akan dilaksanakan di daerah pegunungan Puncak, Jawa Barat, yang dapat menjadi sumber banjir ke wilayah hilir.
BNPB dan BMKG berharap upaya ini dapat mengurangi intensitas hujan dan potensi bencana alam.
Dwikorita juga mengimbau masyarakat untuk terus siaga dan memperhatikan informasi cuaca terkini, serta mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk hingga 11 Maret mendatang.
(cb/a)
Tags
beritaTerkait
komentar