Erupsi Semeru Terkini: Kolom Abu Capai 1.000 Meter, BPBD Lumajang Peringatkan Ancaman Lahar

JAWA TIMUR -Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Rabu (12/2/2025) pagi. Berdasarkan laporan dari Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru yang terletak di Gunung Sawur, sejak pukul 00.00 WIB, tercatat enam kali erupsi yang terjadi. Namun, lima di antaranya tidak dapat diamati secara visual akibat tertutup kabut.

Erupsi yang teramati dengan jelas terjadi pada pukul 05.38 WIB, di mana kolom abu yang disemburkan tercatat mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak gunung, mengarah ke utara. "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 12 Februari 2025 pukul 05.38 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak," tulis petugas PPGA Semeru, Liswanto, dalam keterangan tertulisnya.

Pada hari sebelumnya, Selasa (11/2/2025), PPGA Semeru melaporkan 55 kali erupsi, meski sebagian besar tidak dapat terpantau karena cuaca yang kurang mendukung. Aktivitas vulkanik Gunung Semeru saat ini berstatus waspada dengan level II, yang mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas dan potensi bahaya.

Baca Juga:

• Kebakaran di Gambir Hanguskan 12 Rumah, Satu Korban Alami Luka Bakar Serius
• Guru PJOK Honorer di Lumajang Ditangkap Usai Diduga Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Siswi SD

Imbauan Warga untuk Waspada

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Yudhi Cahyono, mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, yang berjarak sekitar 8 kilometer dari puncak gunung. Potensi awan panas dan aliran lahar dapat mengancam wilayah tersebut.

Baca Juga:

• Banjir Landa Perbatasan Kabupaten Karo dan Dairi, Akses Jalan Antar Desa Terhambat
• Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana di Kuta Selatan Badung Diharapkan Tingkatkan Ketangguhan Masyarakat

Selain itu, BPBD juga memperingatkan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai yang mengalir di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat adanya potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak Semeru. Kondisi cuaca yang sering diguyur hujan lebat juga meningkatkan risiko terjadinya banjir lahar.

Yudhi Cahyono menambahkan, "Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru."

Masyarakat di sekitar Gunung Semeru diminta untuk terus memantau informasi dari pihak berwenang dan selalu waspada terhadap perubahan aktivitas gunung api yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Tanggapan Masyarakat dan Pihak Berwenang

Meski terpantau adanya erupsi, hingga saat ini belum ada laporan terkait korban jiwa atau kerusakan yang ditimbulkan akibat erupsi. Namun, pihak BPBD terus melakukan pemantauan intensif untuk mengantisipasi potensi bahaya yang lebih besar.

Bagi masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana, terutama yang tinggal di sepanjang aliran sungai, diingatkan untuk mengikuti arahan dan informasi dari BPBD serta pemerintah setempat.

(km/a)

Kebakaran di Gambir Hanguskan 12 Rumah, Satu Korban Alami Luka Bakar Serius

Guru PJOK Honorer di Lumajang Ditangkap Usai Diduga Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Siswi SD

Banjir Landa Perbatasan Kabupaten Karo dan Dairi, Akses Jalan Antar Desa Terhambat

Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana di Kuta Selatan Badung Diharapkan Tingkatkan Ketangguhan Masyarakat

Kebakaran Besar di Lingga: Enam Rumah di Singkep Hangus Dilalap Api

Tujuh RT di Jakarta Masih Terendam Banjir, Ketinggian Air Capai 70 Cm