BREAKING NEWS
Senin, 24 Februari 2025

Tangis Histeris Bungsu Setia Manullang Sambut 6 Jasad Ayah, Kakak, dan Abang yang Tewas Ditabrak Kereta Api!

BITVonline.com - Senin, 22 Juli 2024 03:01 WIB
11 view
Tangis Histeris Bungsu Setia Manullang Sambut 6 Jasad Ayah, Kakak, dan Abang yang Tewas Ditabrak Kereta Api!
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SUMUT -Peristiwa tragis terjadi di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, ketika sebuah mobil Toyota Rush bernopol BK 1496 MAA tertabrak kereta api. Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIB ini menewaskan enam orang dalam satu keluarga, meninggalkan duka yang mendalam bagi para kerabat dan tetangga korban.

Informasi yang dihimpun, mobil tersebut berisi tujuh orang, namun hanya satu orang yang dilaporkan selamat, yaitu Herawati Manurung (51), yang mengalami luka-luka. Sementara, suaminya, Ramses Manulang (52), dan lima anak mereka, Gabriela Manulang (28), Sarah Manulang (26), Yohanes Manulang (24), David Manulang (22), dan Niko Manulang (20), tewas di tempat kejadian.

Baca Juga:

Kondisi mobil yang tercampak ke area persawahan di sekitar lokasi setelah ditabrak kereta api terlihat hancur dan rusak berat. Insiden ini terjadi saat keluarga tersebut baru pulang dari gereja dan hendak menuju Jalan Lintas Lubuk Pakam. Mereka bermaksud untuk pergi jalan-jalan ke Medan setelah pulang dari gereja dan mengganti pakaian di rumah mereka yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.

Baca Juga:

Menurut saksi mata dan tetangga korban, Wagiso, “Baru pulang gerejanya mereka sebenarnya. Setelah itu mau pergi lagi nggak tahu mau ke mana. Di depan rumah saya korban ini tinggal.”

Isak Tangis di Rumah Duka

Rumah duka di Desa Sumberjo dipenuhi oleh tangisan dan suasana pilu. Bendera merah telah dipasang oleh warga sebagai tanda duka. Setia Manulang (14), anak bungsu korban yang selamat karena tidak ikut bersama rombongan, menangis histeris menyambut kedatangan jenazah ayah, kakak, dan abang-abangnya. “Sabar ya kau boru,” peluk para tetangga, mencoba menguatkannya.

Setia yang masih kelas 1 SMP tampak tidak mau jauh dari peti jenazah ayah dan abangnya. Ia terus menangis setiap kali peti jenazah dibuka, menunjukkan betapa mendalamnya kesedihan yang dirasakannya. Beberapa tetangga tampak menguatkan dan memberikan dukungan moral kepada Setia yang tampak begitu terpukul.

Kronologi Kejadian

Kasat Lantas Polresta Deli Serdang, Kompol Budiono, menjelaskan bahwa kecelakaan ini terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. “Informasi yang dihimpun peristiwa ini terjadi sekira pukul 12.30 WIB. Saat itu mereka dari rumah hendak menuju ke Jalan Lintas Lubuk Pakam.”

Mobil Toyota Rush yang ditumpangi korban terpental sekitar 30 meter dari titik pertama mobil dan kereta api bertemu, masuk ke dalam area persawahan yang sedang ditanami padi. Para korban yang tercampak keluar dari mobil ditemukan di area persawahan, sementara Ramses Manulang yang terjepit di dalam mobil dievakuasi sekitar pukul 15.30 WIB, dua jam setelah anak-anaknya dievakuasi.

Warga sekitar mengaku bahwa kecelakaan di lokasi tersebut bukanlah yang pertama kalinya. “Di lokasi kejadian sudah sering terjadi kecelakaan lantaran jalan desa ini tidak ada palang pintu kereta apinya,” ujar seorang warga bermarga Manulang.

Penjelasan PT KAI

PT KAI Divre I Sumut membenarkan adanya kecelakaan tersebut. Anwar Solikhin, Manager Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumut, menyampaikan belasungkawa dan duka yang mendalam kepada seluruh korban. “Berdasarkan keterangan dari crew kereta api bahwa mobil melintas di perlintasan tidak terjaga saat KA akan melintas, secara berulangkali masinis sudah membunyikan klakson lokomotif namun tidak diindahkan.”

Anwar juga meminta maaf atas keterlambatan 11 menit yang dialami KA U51A Sribilah Utama akibat kejadian tersebut.

Suasana di Rumah Duka

Di rumah korban, suasana duka semakin terasa dengan kedatangan para tetangga yang berbondong-bondong memberikan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan. “Kami terkejut kali lah kejadian ini. Kami di sini sudah seperti saudara semua. Ini korban masih di rumah sakit semuanya. Hanya satu anaknya yang kecil di dalam rumah,” ujar Jhon Nainggolan, salah satu tetangga.

Menurut Jhon, anak bungsu korban, Setia Manulang, tidak ikut dalam perjalanan tersebut karena sedang tidur di rumah bersama bibinya. “Tadi dia (Setia) sudah lihat juga mamaknya di rumah sakit Sari Mutiara. Cuma dia belum tau kalau bapak, kakak dan abang-abangnya itu sudah meninggal.”

Kehilangan yang Mendalam

Warga Desa Sumberjo mengenal keluarga Ramses Manulang sebagai keluarga yang baik dan ramah. Meski bukan warga asli, keluarga ini diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar. Ramses dan istrinya, Herawati, memiliki usaha menjual barang-barang perabotan rumah tangga di Plaza Deli Mas Lubuk Pakam.

Peristiwa tragis ini meninggalkan duka mendalam bagi Herawati Manurung dan Setia Manulang yang harus menghadapi kenyataan kehilangan suami dan lima anak sekaligus. Semoga mereka diberikan kekuatan untuk menghadapi cobaan berat ini.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Aksi Kejar-kejaran dan Baku Tembak, Bandar Sabu di Asahan Lolos dari Tangkapan
Daud Yordan, Petinju dan Anggota DPD RI, Siap Tantang George Kambosos Jr di Australia
Bima Arya Beberkan Pembicaraan Pramono dengan Kemendagri Terkait Retreat Kepala Daerah
Basuki Hadimuljono Usulkan Lahan Gratis untuk Kedutaan di IKN, Ini Tanggapan Menteri ATR/BPN
Wapres Gibran Blusukan ke Warga Surakarta, Serap Aspirasi Langsung dari Masyarakat
Pemerintah Targetkan Penertiban 3,7 Juta Hektar Lahan Sawit Bermasalah Tahun Ini
komentar
beritaTerbaru