Setelah rem mendadak itu, pesawat kembali ke bandara, namun kru kabin meminta penumpang tetap tenang di tempat duduk mereka, meskipun ketakutan menyelimuti seluruh pesawat. Banyak penumpang langsung memprotes, menuntut untuk diturunkan dan tidak ingin melanjutkan perjalanan dengan pesawat yang mereka anggap sudah tidak layak terbang. Mereka bahkan meminta agar diganti dengan pesawat lain.
Salah satu penumpang, yang juga wartawan dari Bitv, mencoba mencari penjelasan lebih lanjut dan berbicara dengan petugas bandara bernama Ari Perdana. Ari mengungkapkan bahwa selain keterlambatan mendarat, pesawat tersebut belum memenuhi standar layak terbang.
Kekecewaan penumpang semakin memuncak. Mereka merasa waktu terbuang sia-sia, mengalami trauma berat, dan menuntut kompensasi dari maskapai atas insiden yang mereka anggap sangat merugikan. “Kami sangat kecewa. Keamanan seharusnya menjadi prioritas, namun kami diperlakukan seperti ini,” ujar salah seorang penumpang yang frustasi.