Pengamat: PBNU Fokus Mengurus Umat, Biarkan PKB Berpolitik

JAKARTAPerseteruan antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kian meruncing, menimbulkan berbagai spekulasi mengenai motif dan tujuan di balik ketegangan yang terjadi. Belakangan ini, pengamat komunikasi politik Hendri Satrio dari Universitas Paramadina mengungkapkan pandangannya mengenai konflik ini, menilai bahwa PBNU, sebagai organisasi masyarakat, seharusnya fokus pada pengurusan umat ketimbang terlibat langsung dalam politik praktis dan mengganggu PKB.

Kritik Hendri Satrio terhadap PBNU

Menurut Hendri Satrio, PBNU, yang merupakan salah satu ormas terbesar di Indonesia, seharusnya tetap berada di jalur yang sesuai dengan fungsi dan tujuannya sebagai organisasi masyarakat. Hendri menilai bahwa PBNU seharusnya fokus pada tugas utamanya, yaitu mengurus umat, dan bukan terjun ke dalam ranah politik praktis yang dapat menimbulkan gesekan dengan partai-partai politik, termasuk PKB.

“Harusnya PBNU tetap fokus pada urusan umat dan tidak terjun ke dalam politik praktis. Biarkan PKB yang berpolitik. PBNU seharusnya mendukung dan bekerja sama dengan PKB untuk menyampaikan aspirasi rakyat,” ujar Hendri pada Jumat (9/8/2024). Menurut Hendri, PKB telah sukses berkembang menjadi salah satu partai besar di Indonesia berkat pengelolaan yang baik dan dukungan dari PBNU yang konstruktif. Oleh karena itu, alih-alih merongrong PKB, PBNU seharusnya lebih mendukung untuk mencapai tujuan bersama dalam menyampaikan aspirasi rakyat.

Respons PBNU terhadap Demonstrasi

Ketegangan antara PKB dan PBNU semakin mencuat setelah terjadi demonstrasi di depan Kantor PBNU di Salemba, Jakarta Pusat. Demonstrasi ini dihadapi dengan respons dari GP Ansor dan Banser yang terkesan keras. Hendri Satrio menyoroti bagaimana PBNU menangani situasi tersebut, yang menurutnya menunjukkan ketegangan yang semakin memuncak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *