Siswa SMA 1 Namorambe Unjuk Rasa Terkait Kelalaian Penginputan Data PDSS untuk SNBP
SUMUT Aksi unjuk rasa yang melibatkan puluhan siswa SMA 1 Namorambe, Deli Serdang, Sumatera Utara, menjadi viral di media sosial. Para sisw
PendidikanMEDAN -Ratusan siswa SMK Negeri 10 Medan melakukan aksi demonstrasi di area sekolah pada Kamis (6/2/2025), menyampaikan kekecewaan mereka karena tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025. Pihak sekolah akhirnya mengeluarkan permintaan maaf atas kelalaian yang terjadi, yang menyebabkan siswa-siswa mereka kehilangan kesempatan untuk mendaftar SNBP.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Pehulysa Sagala, menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan bahwa permasalahan tersebut terjadi karena keterlambatan dalam finalisasi pengisian data e-rapor yang harus diinput ke dalam sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Akibatnya, siswa tidak bisa melanjutkan pendaftaran untuk jalur SNBP.
"Kami mohon maaf, karena tidak bisa memprediksi waktu. Kesalahan ini ada di kami dan kami sangat menyesal," ujar Pehulysa saat ditemui di sekolah.
Baca Juga:
Pihak sekolah telah melakukan koordinasi dengan kementerian terkait untuk menyelesaikan masalah ini, termasuk mengirimkan email kepada pusat dan mengupayakan agar siswa masih bisa mendaftar meskipun link pendaftaran telah ditutup. Sekolah juga berencana untuk berangkat ke Jakarta pada hari berikutnya untuk memproses hal tersebut.
Pehulysa menjelaskan bahwa penginputan data siswa yang memakan waktu panjang, serta penggunaan e-rapor yang baru diterapkan tahun ini, menyebabkan adanya faktor human error. "Kami memang mengupayakan yang terbaik, tapi ada kendala sistem yang di luar dugaan," kata Pehulysa.
Baca Juga:
Pendaftaran SNBP dimulai pada 6-31 Januari 2025, dan meskipun ada perpanjangan sampai 18 Februari, sekolah yang tidak menyelesaikan pengisian data tepat waktu tidak bisa mengikuti proses tersebut. Pehulysa juga menambahkan bahwa penggunaan e-rapor seharusnya memberi tambahan kuota 5 persen, yang menurut pihak sekolah diharapkan dapat memberi kesempatan lebih luas bagi para siswa.
Namun, akibat kesalahan tersebut, lebih dari 140 siswa kehilangan kesempatan untuk mengikuti seleksi. Salah satu siswa yang terdampak, Bernadetha Maria Christy Manalu (17), mengatakan pengisian PDSS mereka masih belum selesai, dan hingga saat ini, pihak sekolah belum memberikan kejelasan.
Sebelumnya, para siswa bergantian menggelar orasi dan membawa spanduk berisi protes mereka terhadap pihak sekolah. Mereka menuntut agar masalah ini segera diselesaikan dan kesempatan untuk mengikuti SNBP kembali dibuka.
(dc/n14)
SUMUT Aksi unjuk rasa yang melibatkan puluhan siswa SMA 1 Namorambe, Deli Serdang, Sumatera Utara, menjadi viral di media sosial. Para sisw
PendidikanMAKASSAR Sidang kasus dugaan penipuan dengan modus meluluskan seseorang sebagai taruna Akademi Kepolisian (Akpol) kembali digelar di Pengad
Hukum dan KriminalJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi yang melibatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR)
PolitikJAKARTA Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah merancang aturan baru yang akan
Kesehatan dan OlahragaBITVONLINE .COM Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025, Eduart Wolok, mengungkapka
PendidikanJAKARTA Kementerian Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham Imipas) memulai diskusi awal terkait wacana pemula
Hukum dan KriminalJAKARTA Dua tersangka kasus investasi bodong yang merugikan aktris Bunga Zainal senilai Rp 6,1 miliar berinisial AAACD dan SFSS mengakui te
EntertainmentJAKARTA Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa gaji ke13 dan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN/P
NasionalJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melanjutkan pengusutan kasus korupsi yang melibatkan mantan Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widya
PolitikJAKARTA Kasus royalti yang melibatkan Agnez Mo dan Ari Bias masih menjadi perhatian publik hingga saat ini. Sengketa terkait hak cipta atas
Entertainment