BREAKING NEWS
Jumat, 25 April 2025

Tim Pemenangan Bobby-Surya Soroti Pengabaian Sejarah Situs Benteng Putri Hijau oleh Edy Rahmayadi

BITVonline.com - Kamis, 14 November 2024 15:20 WIB
19 view
Tim Pemenangan Bobby-Surya Soroti Pengabaian Sejarah Situs Benteng Putri Hijau oleh Edy Rahmayadi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN- Tim Pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution-Surya mengkritik keras Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi terkait pengelolaan dan pemeliharaan situs Benteng Putri Hijau yang kini sedang dalam sorotan publik. Menurut juru bicara tim pemenangan, M. Syarif Lubis, kelalaian dalam merawat situs bersejarah ini mencerminkan buruknya kinerja Edy Rahmayadi selama menjabat sebagai Gubernur.

Isu mengenai situs Benteng Putri Hijau, yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, muncul pada debat calon gubernur yang digelar pada 13 November 2024. Pada debat tersebut, calon Wakil Gubernur Surya, yang berpasangan dengan Bobby Nasution, menanyakan secara langsung kepada Edy Rahmayadi dan calon wakilnya, Hasan Basri Sagala, mengenai kerusakan yang dialami situs tersebut. Benteng Putri Hijau, yang merupakan situs bersejarah yang terkait erat dengan Kerajaan Aru, kini dilaporkan dalam kondisi rusak parah dan dikhawatirkan telah dipindahtangankan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Situs Benteng Putri Hijau adalah cagar budaya yang seharusnya dijaga, karena di dalamnya terdapat nilai sejarah yang sangat penting. Namun, keberadaannya justru mengilustrasikan kepemimpinan yang gagal dari Edy Rahmayadi. Situs ini seharusnya menjadi aset yang dipelihara dengan baik, namun kini kondisinya jauh dari harapan,” ujar M. Syarif Lubis dalam keterangannya, Kamis (14/11/2024).

Baca Juga:

Syarif menilai bahwa kerusakan situs ini adalah cermin dari ketidakpedulian Edy Rahmayadi terhadap warisan budaya Sumatera Utara. “Saat ini sudah ada tiga tersangka yang ditetapkan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) terkait dugaan korupsi dalam penataan Situs Benteng Putri Hijau yang dikelola Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Sumut. Kasus ini sangat mengecewakan masyarakat Sumut, karena menunjukkan bahwa selama masa kepemimpinan Edy, perhatian terhadap pelestarian sejarah sangat minim,” lanjut Syarif.

Dalam debat calon gubernur, Surya menyinggung masalah ini dengan serius. Menurutnya, situs Benteng Putri Hijau, yang merupakan bagian dari sejarah Kerajaan Aru, kini dalam keadaan rusak dan tidak terawat. Ia juga menekankan bahwa situs tersebut penting untuk dilestarikan, mengingat nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.

Baca Juga:

“Seperti yang saya baca dari berbagai media, Benteng Putri Hijau itu sangat erat kaitannya dengan Kerajaan Aru dan etnis Karo. Sekarang situs itu sudah rusak dan bahkan ada dugaan telah dirampas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Surya dalam debat. Ia juga menyayangkan nama Edy Rahmayadi yang ikut terseret dalam permasalahan kerusakan situs tersebut.

Menanggapi pernyataan Surya, Hasan Basri Sagala, calon Wakil Gubernur dari pasangan Edy Rahmayadi, membantah adanya kerusakan yang serius. Menurutnya, pemugaran situs Benteng Putri Hijau sedang dilakukan untuk dijadikan tujuan wisata, dan perbaikan tersebut telah dianggarkan oleh Pemprov Sumut.

“Pak Surya, situs budaya yang dimaksud memang sedang dipugar. Kami sudah menganggarkan dana untuk rehabilitasi situs ini agar menjadi tujuan wisata yang lebih baik,” jelas Hasan Basri. Ia kemudian mengundang Surya untuk datang langsung ke lokasi dan melihat kondisi situs tersebut secara langsung, bukan hanya berdasarkan informasi yang didengar.

Namun, tanggapan ini tidak cukup meyakinkan banyak pihak. Surya pun kembali menekankan bahwa meskipun ada rencana pemugaran, kondisi situs tersebut pada kenyataannya sudah jauh dari harapan dan harus segera ditangani dengan lebih serius.

Situs Benteng Putri Hijau adalah salah satu warisan sejarah penting yang dimiliki oleh Sumatera Utara. Situs ini terkait dengan Kerajaan Aru yang pernah menguasai wilayah yang kini menjadi bagian dari Kabupaten Deli Serdang. Penelitian terhadap situs ini telah dilakukan oleh berbagai arkeolog, termasuk Edmond Edward McKinnon, seorang peneliti asal Singapura yang memetakan area situs tersebut menjadi beberapa sektor. Namun, meskipun sudah banyak kajian dan penelitian, upaya pelestariannya selama ini masih belum optimal.

Bagi masyarakat Sumatera Utara, situs Benteng Putri Hijau bukan hanya sekadar tempat bersejarah, melainkan juga simbol identitas budaya dan sejarah panjang daerah tersebut. Keberadaannya sebagai situs cagar budaya seharusnya dijaga dengan baik oleh pemerintah untuk memastikan bahwa generasi mendatang dapat mengenal dan memahami sejarah mereka.

Pernyataan tim pemenangan Bobby-Surya ini menggambarkan kekecewaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah provinsi yang dipimpin oleh Edy Rahmayadi dalam hal pelestarian sejarah. Masyarakat berharap bahwa siapa pun yang terpilih sebagai Gubernur Sumut dalam Pilgub 2024 akan lebih peduli terhadap pelestarian warisan budaya dan sejarah, agar Sumatera Utara tidak kehilangan aset berharga yang menjadi bagian dari jati diri mereka.

“Pelestarian cagar budaya adalah tanggung jawab bersama. Kami berharap pemerintah ke depan lebih serius dalam menangani hal ini, sehingga sejarah kita tidak hanya menjadi kenangan yang terlupakan,” ujar Syarif Lubis menutup keterangannya. (JOHANSIRAIT)

Tags
beritaTerkait
Dirkrimsus Poldasu Diminta Periksa Kepala Inspektorat Batubara Terkait Pengelolaan Anggaran
Kardinal Suharyo: Konklaf Pemilihan Paus Baru Kemungkinan Dimulai 6 Mei 2025
Melalui AI Fest, Al Ikhwan Bentuk Generasi Unggul dengan Sentuhan Islami dan Teknologi
Menteri P2MI Sidak Pelabuhan Batam Center, Soroti Lonjakan TKI Ilegal
Hakim MK Sentil Ariel NOAH dkk: Jangan Cuma Nyanyi yang Jelas, Gugatan Juga Harus Tegas!
Polres Karanganyar Gagalkan Penjualan Pupuk Subsidi Ilegal, Dua Pemilik Kios Jadi Tersangka
komentar
beritaTerbaru