Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
Banda Aceh – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat akan terus mengguyur sejumlah wilayah di Aceh hingga dua hari ke depan, bertepatan dengan penyelenggaraan Pilkada pada Rabu, 27 November 2024. Dalam beberapa hari terakhir, hujan intensitas tinggi turun sejak siang hingga malam, memicu potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga angin kencang.
Peringatan dini cuaca tersebut disampaikan oleh BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh dalam keterangan resminya, Senin (25/11/2024). Kondisi cuaca ini disebabkan oleh sejumlah fenomena atmosfer yang terjadi di sekitar wilayah Aceh dan perairan sekitarnya.
BMKG mengungkapkan bahwa aktifnya gelombang Rossby ekuatorial dan keberadaan dua bibit siklon tropis, yakni 96S di Samudera Hindia sebelah barat daya Sumatera Barat serta 99B, menjadi salah satu faktor utama. Fenomena ini menciptakan belokan angin dan daerah konvergensi di wilayah Aceh, yang meningkatkan pembentukan awan hujan secara signifikan.
Baca Juga:
“Aktifnya Indian Ocean Dipole (IOD) turut menyuplai uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat. Ditambah lagi, anomali suhu muka laut yang hangat di perairan utara dan barat Aceh semakin meningkatkan potensi penguapan di wilayah ini,” jelas Forecaster on Duty BMKG Muhammad Niza Andria.
Beberapa wilayah di Aceh diprediksi mengalami hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Daerah-daerah tersebut meliputi Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Subulussalam, Bireuen, Pidie, dan Pidie Jaya. Selain itu, wilayah Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, serta Aceh Tenggara juga termasuk dalam kategori risiko tinggi.
Baca Juga:
BMKG mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana hidrometeorologi akibat hujan lebat, termasuk banjir, tanah longsor, dan angin kencang. “Hujan intensitas tinggi yang terus-menerus, terutama dengan durasi panjang, dapat memicu bencana di sejumlah wilayah,” lanjut Niza.
Hujan lebat yang diprediksi berlangsung hingga hari pemungutan suara menjadi tantangan bagi pelaksanaan Pilkada serentak di Aceh. Pemilihan gubernur kali ini mempertemukan dua pasangan calon, yaitu Bustami Hamzah-M Fadhil Rahmi (nomor urut 1) dan Muzakir Manaf-Fadhlullah Dekfad (nomor urut 2).
Masyarakat diharapkan tetap antusias menggunakan hak pilihnya meskipun kondisi cuaca diprediksi kurang bersahabat. Para penyelenggara Pilkada juga diimbau untuk mempersiapkan langkah antisipasi terhadap kendala yang mungkin timbul akibat cuaca ekstrem.
Dalam situasi ini, BMKG meminta masyarakat untuk terus memantau informasi terkini mengenai cuaca dan tetap waspada terhadap perubahan kondisi lingkungan. “Penting untuk menghindari daerah rawan banjir dan tanah longsor serta memastikan keamanan selama beraktivitas di luar rumah, terutama saat menuju ke lokasi pemungutan suara,” tegas Niza.
Dengan peringatan dini ini, diharapkan masyarakat dapat bersiap menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi, sehingga pelaksanaan Pilkada dapat berlangsung dengan aman dan lancar meski di tengah tantangan cuaca.
(JOHANSIRAIT)
beritaTerkait
komentar