Suasana Memanas di Depan KPU RI: Massa Aksi Bertahan Meski Api Berembus

JAKARTA – Dalam pukulan malam yang mendung, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, menjadi saksi bisu ketegangan yang terus membara. Sejumlah orang masih bertahan di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, menolak untuk beranjak walau asap dan kegelapan malam semakin menggelayuti. Meskipun orasi tidak lagi bergema di atas podium, semangat protes mereka tetap berkobar, ditandai dengan api yang masih terus menyala di ban yang dibakar sejak pukul 19.00 WIB.

Di tengah kerumunan yang mulai menyusut, beberapa individu masih memilih untuk bertahan. Mereka menghadirkan orasi tanpa panggung, suara-suara kecil yang tetap berteriak memohon perubahan. Namun, suara itu kalah bersahutan dengan asap hitam yang melayang-layang, menambah kesulitan bagi mereka yang tetap bertahan di sana.

pada pukul 20.45 WIB menyaksikan bagaimana atmosfer tegang masih menguasai Jalan Imam Bonjol. Api yang dinyalakan sebelumnya terus memancarkan cahaya redup, menjadi simbol perlawanan yang belum berakhir. Namun, di tengah semburat api, ada pula gambaran kepedihan: asap yang membumbung tinggi, menelanjangi udara, dan mengundang batuk di antara para pengunjuk rasa.

Baca Juga:

• Kepala Desa Situmbaga Ditahan, Diduga Selewengkan Dana Desa Rp748 Juta
• GERBRAK Soroti Dugaan Korupsi Korporasi diatas lahan HGU PTPN II dan Persoalan Hukum PT Sianjur

Meskipun jumlah massa aksi mulai berkurang, sebagian masih menolak untuk menyerah. Beberapa di antaranya memilih untuk meninggalkan Jalan Imam Bonjol, melangkah kaki menuju utara arah Monas, meninggalkan jejak perlawanan di balik langkah-langkahnya.

Namun, tidak semua aktivitas di sekitar kawasan tersebut berhenti. Di simpang Jalan HOS Cokroaminoto, bercampur di antara kerumunan massa, terlihat sejumlah ojek online (ojol) yang menunggu, siap untuk mengantarkan penumpang ke tujuan. Sementara itu, pedagang kaki lima tetap berjuang menjajakan dagangannya di tengah gejolak politik yang melanda.

Baca Juga:

• Kasus Korupsi Timah Rp 300 Triliun: Eks Dirjen Minerba Divonis 4 Tahun Penjara
• Bupati Madina Saipullah Nasution Hadiri Musrenbang RPJMD Sumut 2025–2029 dengan Balutan Adat Mandailing

Tidak hanya suasana politik yang memanas, arus lalu lintas di Jalan HOS Cokroaminoto juga terlihat padat, meski tidak sampai pada tingkat kemacetan yang mengganggu. Di tengah riuh rendah kendaraan, kehadiran aparat kepolisian tetap menjadi penyeimbang, mengatur arus lalu lintas dengan cermat demi menjaga ketertiban dan keamanan

Malam itu, Jakarta terbelah antara kedamaian yang terganggu dan keriuhan perjuangan yang belum selesai. Di tengah-tengah pusaran ketidakpastian politik, suara-suara kecil masih berteriak, menuntut perubahan. Hingga kapan api perlawanan akan terus menyala, dan kapan malam akan kembali merangkul Jakarta dengan ketenangan, hanya waktu yang bisa menjawabnya.

(AS)

Kepala Desa Situmbaga Ditahan, Diduga Selewengkan Dana Desa Rp748 Juta

GERBRAK Soroti Dugaan Korupsi Korporasi diatas lahan HGU PTPN II dan Persoalan Hukum PT Sianjur

Kasus Korupsi Timah Rp 300 Triliun: Eks Dirjen Minerba Divonis 4 Tahun Penjara

Bupati Madina Saipullah Nasution Hadiri Musrenbang RPJMD Sumut 2025–2029 dengan Balutan Adat Mandailing

Bali Blackout Lagi! Internet hingga Air PAM Ikut Mati!

Ketua DPRD Muaro Jambi Minta Sanksi Tegas untuk Perusahaan yang Langgar Kewajiban CSR