Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
JAKARTA – Dalam gelombang perhitungan pasca-Pilpres 2024, kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka semakin terungkap sebagai hasil dari dukungan kuat pemilih yang setia. Pendapat ini disampaikan oleh Hasyibulloh Mulyawan, pakar politik dari Ethical Politics, yang mengamati tren persentase pemilih setia sejak tahun 2014 hingga 2024.
Iwan, nama akrabnya, menjelaskan bahwa dominasi kemenangan Prabowo-Gibran tercermin dari pemilih yang setia mendukung Prabowo untuk menjabat sebagai presiden pada 2024. “Pertama harus dilihat bahwa proporsi kemenangan Prabowo paling dominan adalah pemilih loyal yang menginginkan kembali Prabowo untuk bisa menjadi Presiden di 2024,” ungkap Iwan dalam keterangannya.
Ia menambahkan bahwa hal ini terbukti dari persentase suara yang diperoleh Prabowo dari pemilih setia, yang tidak jauh berbeda dengan Pilpres 2014 dan 2019. “Hal ini juga terbukti dengan tidak jauhnya komposisi elektoral Prabowo saat pilpres 2014 dan juga 2019,” ujar alumni pasca sarjana ilmu politik UNAS.
Baca Juga:
Lebih lanjut, Iwan menilai bahwa basis pemilih loyal pendukung Prabowo memiliki dampak besar terhadap kontribusi elektoral dalam kontestasi Pemilu 2024. “Iya karena basis pemilih loyal Prabowo. karena terlihat di Pilpres 2014 berpasangan dengan Hatarajasa suara Prabowo sekitar 45%, saat 2019 berpasangan dengan Sandi sekitar 45 % juga,” tambahnya.
Analisis ini menggambarkan betapa pentingnya keberadaan pemilih yang setia dalam dinamika politik di Indonesia, yang terus membentuk arah dan hasil dari setiap pemilihan umum.
Baca Juga:
(AS)
beritaTerkait
komentar