
Kardinal Suharyo: Konklaf Pemilihan Paus Baru Kemungkinan Dimulai 6 Mei 2025
JAKARTA Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, menyampaikan bahwa Konklaf untuk memilih Paus pengganti Paus Fransiskus kemungkinan
Agama
JAKARTA –Ketegangan memuncak di depan Gedung DPR RI hari ini saat sejumlah massa yang sedang berdemo melaksanakan salat Ashar berjemaah di Jalan Gatot Subroto, yang kini telah ditutup. Aksi ini merupakan bagian dari protes besar-besaran menolak revisi Undang-Undang Pilkada, yang dianggap mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi.
Pantauan kumparan, Kamis sore, terlihat sekitar enam saf jemaah yang khusyuk melaksanakan salat Ashar di tengah situasi yang tegang. Demonstrasi ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa dari berbagai kampus, termasuk mahasiswa Trisakti yang berjumlah antara 400 hingga 500 orang.
Massa yang melaksanakan salat berjemaah ini menunjukkan solidaritas dan kedamaian di tengah ketegangan, memberikan simbol perlawanan yang damai di saat situasi semakin memburuk. Salat tersebut menjadi momen refleksi bagi para demonstran yang bertahan di depan dan belakang gedung DPR, meskipun berada di bawah tekanan.
Baca Juga:
Sejak pagi, aksi massa berlangsung panas. Demonstran berhasil merobohkan gerbang di pintu masuk mobil belakang DPR dan merobek pagar depan gedung. Namun, meski telah membuat kemajuan signifikan, mereka tidak bisa memasuki area gedung secara penuh. Barikade polisi yang terdiri dari puluhan personel berjaga dengan ketat, mencegah massa untuk merangsek lebih dalam.
Kepolisian yang hadir di lokasi berusaha keras untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Upaya mereka termasuk penggunaan barikade dan mobil barakuda untuk menghalau demonstran. Sementara itu, di depan gedung, pagar DPR juga telah dijebol oleh massa, namun petugas kepolisian berhasil menahan upaya lebih lanjut dari para demonstran.
Baca Juga:
Keberanian massa untuk melaksanakan salat Ashar di tengah ketegangan mencerminkan tekad mereka dalam menuntut perubahan yang mereka anggap penting. Aksi ini tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap tujuan mereka tetapi juga upaya untuk menjaga ketertiban dan menunjukkan bahwa protes mereka memiliki dimensi spiritual dan sosial yang mendalam.
Aksi hari ini mencerminkan intensitas dan keberagaman tuntutan dari masyarakat terhadap revisi Undang-Undang Pilkada. Demonstrasi ini juga menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh pihak kepolisian dalam mengelola kerumunan besar di area sensitif seperti gedung DPR, dan menyoroti ketegangan yang terus berlangsung antara massa dan aparat keamanan.
Sementara itu, situasi di depan DPR masih belum sepenuhnya kondusif dan massa terus bertahan di lokasi, berharap untuk menjangkau tujuan mereka dan menyampaikan aspirasi mereka dengan lebih efektif. Aksi ini menunjukkan betapa kuatnya dorongan masyarakat untuk terlibat dalam proses demokrasi dan penegakan hukum yang adil.
(N/014)
JAKARTA Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, menyampaikan bahwa Konklaf untuk memilih Paus pengganti Paus Fransiskus kemungkinan
AgamaDeliserdang Yayasan Perguruan Islam Terpadu (YP IT) Al Ikhwan sukses menggelar AI Fest atau Al Ikhwan Festival, sebuah festival pendidika
KomunitasBATAM Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pelabuhan Internasio
PemerintahanJAKARTA Sidang perdana gugatan uji materiil terhadap UndangUndang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang diajukan Ariel NOAH dan 28 m
EntertainmentKARANGANYAR Kepolisian Resor (Polres) Karanganyar berhasil menggagalkan peredaran pupuk subsidi yang dijual di luar wilayah seharusnya. Dal
Hukum dan KriminalJAKARTA Presiden ke7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), absen dalam dua agenda sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Suraka
NasionalTOBA Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba bekerja sama dengan Satker PJN Wilayah II dan Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Sumate
PemerintahanINDIA Pemerintah Pakistan mengambil langkah tegas dengan mengusir sejumlah pejabat diplomatik India dan menutup wilayah udaranya untuk pesa
InternasionalMEDAN Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa Johanes Andy Tanbun Eugene alias Abun dengan pidana penjara selama 13 tahun atas perbuat
Hukum dan Kriminalbitvonline.comPresiden Prabowo Subianto dengan tegas mengutuk serangan teroris yang menargetkan rombongan turis di Pahalgam, Kashmir, India
Nasional