Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
JAKARTA –Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pamitnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR RI pada Kamis (12/9/2024). Dalam kesempatan tersebut, Retno menekankan pesan penting kepada para pimpinan dan anggota DPR agar tidak melupakan perjuangan bangsa Palestina.
Dalam suasana yang penuh keakraban, Retno menyampaikan pesannya dengan tulus. “Ibu-Bapak, salah satu isu yang ingin saya titipkan, terutama untuk Komisi I yang akan datang, adalah mengenai Palestina. Jangan tinggalkan bangsa Palestina berjuang sendirian di tengah hak-hak mereka dirampas,” kata Retno di hadapan 15 anggota Komisi I DPR RI yang hadir.
Pesan ini, menurut Retno, sangat penting di tengah semakin rumitnya situasi internasional yang dihadapi Palestina. Retno menekankan agar dukungan Indonesia bagi perjuangan hak-hak rakyat Palestina terus diperjuangkan di tingkat internasional, baik di forum multilateral maupun bilateral.
Baca Juga:
Penghargaan untuk Kerja Sama dengan DPR
Selain menyoroti isu Palestina, Retno juga mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin selama 10 tahun dirinya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, terutama dengan Komisi I DPR RI yang menjadi mitra strategis dalam urusan luar negeri.
“Seperti yang telah kami sampaikan pada pertemuan 5 September lalu, pemerintah dan DPR RI telah saling memperkuat dan mendukung bagi kejayaan diplomasi Indonesia di dunia internasional,” ungkapnya.
Baca Juga:
Retno menyebut, masa tugasnya sebagai Menteri Luar Negeri adalah sebuah kehormatan besar. “Saya sangat terhormat mendapatkan amanah dan tanggung jawab menjadi kapten diplomasi Indonesia selama 10 tahun,” tuturnya dengan penuh rasa bangga.
Amanah yang Akan Segera Berakhir
Dalam kesempatan itu, Retno mengakui bahwa amanahnya sebagai Menteri Luar Negeri segera berakhir. Meski demikian, ia menegaskan komitmennya untuk tetap berkontribusi bagi Indonesia, meski tidak lagi berada di pemerintahan.
“Amanah tersebut sebentar lagi akan selesai. Sebagai warga negara biasa, saya akan terus mencoba berkontribusi untuk Indonesia. Saya tidak akan pernah lelah untuk mencintai Indonesia. Saya akan terus berusaha memberikan kebajikan bagi Indonesia, dan saya yakin bapak-ibu juga akan melakukannya,” ujar Retno dengan penuh keyakinan.
Retno menekankan pentingnya keteguhan hati dalam menghadapi tantangan global. Di tengah situasi dunia yang penuh dengan ketidakpastian, dia menyebut bahwa Indonesia memerlukan keteguhan untuk dihormati di kancah internasional. “Indonesia deserve mendapatkan kebajikan dari kita. Di tengah situasi dunia yang penuh tantangan, keteguhan diperlukan agar kita dihormati dan dapat tegak berjalan dengan membawa kepentingan Indonesia,” sambungnya.
Keyakinan akan Masa Depan Indonesia
Menutup pesannya, Retno mengekspresikan optimisme yang tinggi tentang masa depan Indonesia. Ia yakin bahwa Indonesia akan terus bergerak menuju arah yang lebih baik, meski tantangan global yang dihadapi semakin kompleks.
“Saya yakin ke depan Indonesia akan menjadi lebih baik untuk semua,” tegasnya.
Retno juga tidak lupa memberikan selamat kepada anggota DPR RI yang akan menjabat pada periode mendatang, terutama mereka yang akan bertugas di Komisi I. “Ibu-Bapak, selamat bekerja. Apa pun amanah yang Ibu-Bapak jalankan ke depan, saya mohon pamit dan saya mohon maaf jika dalam pelaksanaan tugas ada yang membuat Ibu-Bapak kurang berkenan,” ucapnya dengan penuh hormat.
Sebagai penutup, Retno memberikan pesan yang penuh semangat kepada para anggota Komisi I. “Ibu-Bapak, sekali lagi, jangan pernah lelah mencintai Indonesia. Jangan pernah lelah berbuat baik untuk Indonesia. Terima kasih sekali lagi, saya mohon pamit,” tutupnya dengan haru.
Pujian atas Dedikasi Retno Marsudi
Pernyataan pamit Retno Marsudi ini menjadi penanda akhir dari 10 tahun kiprahnya sebagai Menteri Luar Negeri, di mana ia dianggap berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah diplomasi internasional. Sepanjang masa jabatannya, Retno tidak hanya fokus pada isu-isu bilateral, tetapi juga berhasil memperjuangkan kepentingan global yang lebih luas, termasuk dukungannya yang konsisten terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Dengan segala pencapaian diplomatiknya, pamit Retno di Komisi I DPR RI menjadi momen penuh penghargaan, tidak hanya dari rekan-rekannya di pemerintahan, tetapi juga dari seluruh rakyat Indonesia yang melihat perjuangannya di ranah internasional.
Kini, meskipun tidak lagi berada di posisi pemerintahan, Retno Marsudi berjanji akan terus mencintai dan berjuang untuk Indonesia dengan cara-cara yang baru, sebagai warga negara yang peduli dan aktif memberikan kontribusi untuk kebaikan bangsa.
Refleksi Akhir Jabatan
Rapat dengar pendapat tersebut juga menjadi refleksi akhir jabatan Retno Marsudi sebagai salah satu figur penting dalam diplomasi Indonesia. Selama 10 tahun kepemimpinannya, Indonesia berhasil memainkan peran penting di berbagai forum internasional, baik di ASEAN, PBB, maupun organisasi internasional lainnya. Keberhasilan diplomasi Indonesia di bawah Retno menjadi bukti nyata bahwa Indonesia adalah negara yang mampu bersaing dan berdiplomasi dengan penuh kehormatan di pentas global.
(N/014)
beritaTerkait
komentar