Gubernur Sumut, Bobby Nasution, saat mengkonfrontir Direktur RSU Haji Medan Sri Suriani soal kekosongan obat selama 2 Minggu di rumah sakit tersebut, Selasa (8/4/2025).
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
Bobby kemudian memeriksa langsung ke bagian Farmasi RSU Haji Medan dan mendapatkan konfirmasi bahwa obat tersebut memang tidak tersedia dalam stok rumah sakit selama dua minggu terakhir.
Kepada Direktur RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati, Bobby menanyakan lebih lanjut soal keluhan tersebut. "Ibu ini sudah dua minggu obatnya nggak ada, harus menunggu berapa lama lagi? Mekanisme normalnya, (apakah) harus nunggu Gubernur datang baru dapat obat?" ujar Bobby dengan nada tegas.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Sri Suriani Purnamawati menjelaskan bahwa kekosongan obat terjadi karena rumah sakit memiliki utang kepada beberapa vendor obat pada tahun 2024.
"Obatnya hanya ada di vendor itu. Kalau belum membayar, sistemnya ter-lock jadi nggak bisa dipesan," ujar Sri.
Sri juga menjelaskan bahwa rumah sakit sedang berupaya mengatasi masalah ini dengan mengajukan pembiayaan ke Bank Sumut menggunakan jaminan klaim BPJS. "Kita dapat uang dulu, kemudian diklaim dari pembayaran BPJS Februari dan Mei 2025," lanjutnya.
Sri mengakui adanya kelalaian dalam menangani keluhan pasien terkait kekosongan obat tersebut. Ia menyebutkan bahwa informasi tentang pasien yang sudah menunggu lama tidak sampai ke bagian pengadaan obat. "Kami akui kekurangan kami, sehingga kurang cepat mengantisipasi," ujar Sri.
Bobby pun menekankan pentingnya perbaikan mekanisme dan sistem di RSU Haji Medan agar kejadian serupa tidak terulang. "Mekanismenya diperbaiki ya," tegas Bobby.
Sri pun berjanji akan segera melakukan perbaikan internal dan mempertegas standar operasional prosedur (SOP) di rumah sakit tersebut.*
(km)
Editor
: Justin Nova
Gubernur Bobby Nasution Temukan Kekosongan Obat Saraf di RSU Haji Medan, Minta Perbaikan Sistem