BREAKING NEWS
Kamis, 13 Maret 2025

SBY: "Jaga Demokrasi, Lawan Perusak Konstitusi"

Adelia Syafitri - Minggu, 09 Maret 2025 10:17 WIB
97 view
SBY: "Jaga Demokrasi, Lawan Perusak Konstitusi"
Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara bedah buku "Standing Firm for Indonesia's Democracy" di KBRI Tokyo, Jepang, pada Minggu.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi serta melawan pihak-pihak yang berupaya merusak konstitusi di tengah fenomena kemunduran demokrasi yang terjadi secara global.

Hal ini disampaikan dalam acara bedah buku "Standing Firm for Indonesia's Democracy" di KBRI Tokyo, Jepang, pada Minggu, yang juga dihadiri oleh mahasiswa Indonesia dan akademisi Jepang.

Baca Juga:

SBY, yang menjabat sebagai presiden Indonesia selama dua periode (2004-2014), mengingatkan bahwa kemunduran demokrasi saat ini tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang, tetapi juga di negara-negara besar yang sering mengklaim diri sebagai "champions of democracy" atau pejuang demokrasi.

"Negara-negara besar yang konon dianggap sebagai champions of democracy, negara-negara yang lecturing us, menguliahi kita... dalam kenyataannya, negara-negara itu tidak imun dari kemunduran-kemunduran dalam demokrasi mereka," ujarnya.

Baca Juga:

Pada kesempatan tersebut, SBY juga berbagi pengalamannya sebagai seorang prajurit TNI muda yang menghargai kebebasan berekspresi.

Ia menekankan pentingnya menghormati kebebasan berpendapat, dengan menyatakan, "Waktu saya masih sangat muda, we love democracy. Kalau yang disampaikan mahasiswa itu ekspresi dari freedom of speech, mengapa kita menjadi gusar?"

Lebih lanjut, SBY menyatakan bahwa dalam kapasitasnya sebagai mantan presiden, ia akan terus mendukung pemerintahan yang ada, termasuk memberikan masukan kepada Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, komunikasi yang jujur dan terbuka antara istana dan mereka yang menyampaikan kritik sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan demokrasi.

"Pada beberapa saat yang lalu, saya sudah sampaikan kepada Presiden Prabowo, pentingnya meningkatkan komunikasi yang genuine antara istana dengan mereka yang menyampaikan kritik, dan Pak Prabowo mengatakan, 'Kami terus meningkatkan kualitas komunikasi'," tambahnya.

SBY juga optimis bahwa Presiden Prabowo dapat menghadapi tantangan-tantangan yang ada, mengingat Indonesia memiliki sumber daya politik dan ekonomi yang kuat untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul.

Sementara itu, Wahyu Prasetiawan, salah satu editor buku "Standing Firm for Indonesia's Democracy", mengungkapkan bahwa judul buku ini dipilih karena salah satu hal yang paling menonjol dalam masa kepemimpinan SBY adalah bagaimana SBY berhasil menjaga dan memperkuat demokrasi Indonesia.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Presiden Prabowo Marah! Takaran Minyakita 1 Liter Disunat, Pelaku Akan Ditindak Tegas
COPOT DAN TANGKAP JAKSA AGUNG
Natalius Pigai Klaim Indonesia Surplus Demokrasi di Era Prabowo, Wartawan Tak Ada yang Ditangkap
Presiden Prabowo Subianto Undang Pandawara Group untuk Bahas Isu Lingkungan di Istana Kepresidenan
Prabowo Subianto Antar Sekjen Partai Komunis Vietnam, To Lam, ke Lanud Halim Perdanakusuma
Indonesia dan Vietnam Selesaikan Perjanjian Kerja Sama Zona Ekonomi, Prabowo Targetkan Ratifikasi Setelah Idul Fitri
komentar
beritaTerbaru