JAKARTA -Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menghadiri Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM-LB) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, pada Jumat, 7 Maret 2025.
Pada forum ini, Menlu Sugiono menekankan pentingnya penguatan solidaritas dan kesatuan negara-negara OKI dalam menghadapi isu Palestina yang semakin mendesak.
Dalam pidatonya, Menlu Sugiono menyampaikan komitmen Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, untuk terus memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina.
Ia juga mengingatkan bahwa solidaritas dan kesatuan dalam mendukung Palestina adalah sebuah keharusan dan isu Palestina harus dapat menyatukan negara-negara OKI, bukan memecah belah mereka.
Menlu Sugiono mengusulkan tiga langkah penting sebagai respons terhadap situasi di Palestina:
1. Melanjutkan Kesepakatan Gencatan Senjata: Menlu Sugiono mengajak negara-negara OKI dan dunia internasional untuk menekan Israel agar menghormati kesepakatan gencatan senjata dan memastikan kelanjutan fase kedua negosiasi.
Menurutnya, akses bantuan kemanusiaan tidak boleh digunakan sebagai alat tawar dalam negosiasi dan menghentikan masuknya bantuan ke Gaza merupakan pelanggaran berat terhadap Hukum Humaniter Internasional.
2. Pemulihan Gaza dan Rekonstruksi Palestina: Indonesia menegaskan penolakannya terhadap pemindahan paksa warga Palestina dan mengajak OKI untuk memastikan rekonstruksi Gaza dilakukan sesuai dengan kepentingan rakyat Palestina.
Menlu Sugiono juga menyatakan dukungannya terhadap Deklarasi Kairo yang disepakati oleh negara-negara Arab di Kairo, dan Indonesia siap berkontribusi dalam proses rekonstruksi Gaza.
3. Memperkuat Solusi Dua Negara: Menlu Sugiono menekankan pentingnya memperkuat upaya internasional untuk mendukung Solusi Dua Negara bagi Palestina.
Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera mengimplementasikan resolusi yang dapat membawa perdamaian bagi Palestina.
Selain membahas Palestina, konferensi ini juga mengangkat isu Suriah.
Menlu Sugiono menyatakan dukungannya terhadap proses demokratisasi dan inklusivitas di Suriah, dengan proses yang dipimpin dan dimiliki oleh rakyat Suriah sendiri.
KTM-LB OKI ini dihadiri oleh 46 negara anggota OKI, termasuk 27 negara yang diwakili oleh menteri luar negeri, seperti Arab Saudi, Indonesia, Iran, Malaysia, Turki, Yordania, dan Qatar.
Forum ini berhasil menyepakati dua resolusi penting: pertama, dukungan bagi proses rekonstruksi Gaza, dan kedua, pemulihan keanggotaan Suriah di OKI yang telah dibekukan sejak 2012.
Di sela-sela pertemuan, Menlu Sugiono juga melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Pakistan, Tunisia, dan Suriah untuk membahas isu-isu bilateral dan kawasan.