BREAKING NEWS
Kamis, 13 Maret 2025

Pemerintah Terapkan Efisiensi Anggaran Rp 306,69 Triliun, Sektor Swasta Diuntungkan

Redaksi - Rabu, 12 Februari 2025 13:58 WIB
117 view
Pemerintah Terapkan Efisiensi Anggaran Rp 306,69 Triliun, Sektor Swasta Diuntungkan
Ketua Dewan Pengawas Indonesian Business Council (IBC), Arsjad Rasjid
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menerapkan kebijakan efisiensi anggaran sebesar Rp 306,69 triliun pada tahun 2025. Langkah ini dinilai sebagai peluang besar bagi sektor swasta untuk berperan lebih aktif dalam pembangunan nasional.

Ketua Dewan Pengawas Indonesian Business Council (IBC), Arsjad Rasjid, menegaskan bahwa efisiensi ini bukan sekadar penghematan, melainkan upaya untuk meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran negara.

"Yang dilakukan oleh beliau (Presiden Prabowo) itu bukan hanya efisiensi. Yang beliau lakukan adalah efisiensi dan efektivitas. Effectiveness adalah yang mana nggak efisien dia ambil, ditaruh di tempat atau pos yang lebih efektif," ujar Arsjad dalam acara di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (12/2/2025).

Baca Juga:

Salah satu contoh konkret yang ia soroti adalah program makan siang gratis yang digagas Prabowo. Menurutnya, program ini bukan sekadar bantuan sosial, tetapi memiliki dampak luas terhadap berbagai sektor.

"Itu dampaknya besar loh. Kenapa? Beliau mengeluarkan itu untuk beberapa hal. Satu, mencapai kesehatan. Kedua, pendidikan. Dan me-manage mengenai bonus demografi kita," jelasnya.

Baca Juga:

Selain manfaat bagi masyarakat, program ini diyakini dapat mendorong industri pangan dan memperkuat rantai pasok nasional. Arsjad juga menilai kebijakan efisiensi ini membuka kesempatan bagi dunia usaha untuk lebih berperan dalam pembangunan infrastruktur. Jika sebelumnya proyek infrastruktur didominasi pemerintah, kini sektor swasta memiliki peluang lebih besar untuk terlibat.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya membangun kepercayaan agar investor, baik lokal maupun asing, tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Investasi pertama harus datang dari kita sendiri dulu. Pengusaha lokal yang harus dipercaya, habis itu baru pengusaha luar juga. Makanya kepercayaan penting. Itu yang kita ingin bangun," ungkapnya.

Menurut Arsjad, kebijakan efisiensi ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya investasi swasta, sektor industri kecil dan menengah (IKM) dapat berkembang dan berkontribusi lebih besar dalam ekosistem ekonomi nasional.

"Tapi kita jangan hanya bicara pertumbuhan ekonomi. Kita juga harus bicara kesejahteraan. Kita ingin mengajak mereka membangun ekosistem," tambahnya.

Arsjad optimistis bahwa kebijakan efisiensi dan efektivitas ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi perekonomian Indonesia.

"Jangan melihatnya negatif. Lihatnya tadi. Bukan efisiensi saja loh, tapi juga efektivitas," tegasnya.

(kp/a)

Editor
: Redaksi
Tags
beritaTerkait
IHSG Diproyeksi Menguat pada Perdagangan Selasa (11/3), Peluang Kenaikan Jangka Panjang Masih Terbuka
CEO Danantara: Uang Nasabah Bank BUMN Tidak Akan Digunakan untuk Investasi
IHSG Hari Ini Diprediksi Mixed, Simak Rekomendasi Saham Terbaik untuk Investasi!
Emas Hadapi Pekan Berat: Data Ekonomi AS Bisa Tentukan Arah Selanjutnya!
Harga Emas Batangan Terbaru Minggu, 9 Maret 2025: Antam, Galeri-24, dan UBS Stabil
BPI Danantara Pastikan Semua BUMN Bergabung pada Akhir Maret 2025, Termasuk yang Merugi!
komentar
beritaTerbaru