BREAKING NEWS
Sabtu, 19 April 2025

Uang Operasional Sopir Truk Terkuras Akibat Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok, Bisa Capai Rp 50.000 per Transaksi

Redaksi - Selasa, 11 Februari 2025 14:07 WIB
156 view
Uang Operasional Sopir Truk Terkuras Akibat Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok, Bisa Capai Rp 50.000 per Transaksi
ilustrasi kontainer
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Ratusan sopir truk melakukan aksi unjuk rasa di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa (11/2/2025). Aksi ini dipicu oleh maraknya pungutan liar (pungli) yang dihadapi oleh para sopir truk saat beroperasi di pelabuhan tersebut. Menurut Ketua Keluarga Besar Sopir Indonesia (KB-SI), Nuratmo (45), pungli sering terjadi saat pemeriksaan kontainer di gerbang pelabuhan.

"Kalau kami masuk gate itu kan kontainer dicek. Itu kami sering diminta duit sama petugas atau karyawan di sana," ujar Nuratmo dalam wawancaranya dengan Kompas.com di lokasi. Pungutan yang diminta oleh petugas tidak memiliki tarif resmi dan biasanya sopir memberikan uang sebesar Rp 2.000 hingga Rp 5.000.

Selain itu, sopir truk kini juga dikenakan tarif masuk sebesar Rp 17.000 setiap kali memasuki New Priok Container Terminal One (NPCT 1), padahal sebelumnya tidak ada biaya masuk yang dibebankan kepada sopir.

Baca Juga:

Pungli yang terjadi di pelabuhan antarpulau, lanjut Nuratmo, menjadi masalah besar bagi para sopir. "Pungli yang paling besar adalah di pelabuhan antarpulau. Punglinya besar sekali bisa sampai Rp 50.000," kata Nuratmo.

Editor
: Redaksi
Tags
beritaTerkait
Horor Kemacetan Tanjung Priok: Dari Rabu Malam hingga Jumat Dini Hari Tak Bergerak
Puluhan Warga Geruduk Kantor Disdik Deli Serdang Tuntut Hentikan Pungli di Sekolah
Pungli di SPBU Pertamina :  Bukti Aturan Toilet Gratis Hanya di Atas Kertas?
Sekda Tapsel Diduga Lakukan Pungutan Kesejumlah OPD
Sopir Truk Demo di Kemenhub, Protes Larangan Operasional 16 Hari Selama Mudik Lebaran 2025
Ria Ricis Ungkap Pengalaman Jadi Korban Pungli di Polres Depok Saat Laporkan Akun Haters
komentar
beritaTerbaru