Sejumlah dosen tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin (3/2). Mereka menuntut pemerintah membayarkan tunjangan kinerja (tukin) yang belum dibayar sejak tahun 2020.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
Tuntutan utama yang disampaikan oleh para dosen adalah agar pemerintah memastikan tukin untuk dosen Kemendikti Saintek tahun 2025 segera dianggarkan dan dicairkan hingga masuk ke rekening masing-masing. Selain itu, mereka juga menuntut agar tukin dari tahun 2020-2024 segera dibayarkan. Saat ini, Kementerian hanya memiliki dana sekitar Rp 2,5 triliun yang menurut mereka tidak cukup untuk memenuhi hak seluruh dosen di Kemendikti, karena hanya bisa mencakup sekitar 30.000 dosen dari total 80.000 dosen yang ada.
Anggun menegaskan bahwa seluruh dosen berhak menerima tukin yang setara dengan pendapatan pegawai lain di perguruan tinggi, seperti laboran, pustakawan, dan tenaga administrasi yang sudah menerima tukin dengan lancar. Ia juga menyoroti adanya ketimpangan di mana dosen yang menjadi tenaga pengajar justru belum mendapatkan hak mereka, sementara pegawai lainnya sudah mendapatkan tukin.
Sebagai bentuk protes lebih lanjut, para dosen mengancam akan melakukan aksi mogok nasional jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi. "Kami ingin tukin untuk semua dosen, bukan hanya untuk sebagian," ujar Anggun.