BREAKING NEWS
Rabu, 12 Maret 2025

BI Diprediksi Naikkan Suku Bunga Acuan 0,5 Persen Demi Kendalikan Rupiah

BITVonline.com - Selasa, 16 April 2024 10:50 WIB
11 view
BI Diprediksi Naikkan Suku Bunga Acuan 0,5 Persen Demi Kendalikan Rupiah
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM -Rupiah Melorot ke Level Rp 16.000 per Dolar AS: BI Diprediksi Akan Naikkan Suku Bunga” Krisis ekonomi global yang semakin memburuk, terutama akibat faktor internal dan eksternal, kembali mengguncang nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Tembusnya kurs rupiah ke angka Rp 16.000 per dolar AS menjadi pukulan telak bagi perekonomian Indonesia. Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, meramalkan bahwa Bank Indonesia (BI) akan segera merespons dengan menaikkan suku bunga acuan hingga 50 basis poin atau 0,5 persen. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan pelemahan rupiah yang semakin terasa.

Menurut Ibrahim, BI kemungkinan besar akan mengambil langkah ini sebagai bagian dari upaya intervensi yang lebih luas, termasuk di pasar valuta asing dan obligasi. Meskipun BI sebelumnya mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen, namun kondisi terkini yang mengarah ke pelemahan rupiah di atas Rp 16.000 menuntut langkah yang lebih tegas dari bank sentral.

Keputusan BI dalam mengendalikan nilai tukar rupiah tidak lepas dari dinamika ekonomi global. Data ekonomi Amerika Serikat, yang menunjukkan tingkat inflasi yang tinggi dan peningkatan penjualan ritel, menjadi salah satu faktor pendorong pelemahan rupiah. Selain itu, isu tentang potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed juga turut menguatkan posisi dolar AS, yang berimbas negatif pada nilai tukar rupiah.

Baca Juga:

Sementara itu, ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel juga memberikan tekanan tambahan pada pasar keuangan global. Investor khawatir bahwa eskalasi konflik tersebut dapat berujung pada konflik yang lebih besar, bahkan memicu ketidakstabilan ekonomi global yang lebih luas.

Meskipun kondisi eksternal yang kurang menguntungkan, catatan positif dari pemerintah terkait kinerja ekonomi dalam negeri masih menjadi sorotan. Data pertumbuhan ekonomi yang solid, inflasi yang terkendali, serta neraca dagang yang masih surplus memberikan gambaran bahwa ekonomi Indonesia tetap kokoh di tengah tekanan global.

Baca Juga:

Namun demikian, langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mencegah pelemahan yang lebih dalam tetap menjadi perhatian utama. Dengan situasi yang dinamis di pasar keuangan global, peran BI dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional semakin penting untuk diperhatikan.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Tunggakan BPJS Seluma Rp 2,5 Miliar Akhirnya Dibayar dari Dana Cukai Rokok
Wendi Cagur Dilarikan ke Rumah Sakit, Istri Ungkap Momen Haru di Ambulans
DJP: Bingkisan Lebaran untuk Pegawai Pajak Dilarang, Laporkan Jika Ada Tawaran Gratifikasi
Harga Emas Melesat Usai Jatuhnya Dolar AS dan Ketegangan Perang Dagang, Investor Cemas Menanti Data Inflasi AS
Waspada Hujan Petir dan Angin Kencang, Prakiraan Cuaca Jawa Barat 12 Maret 2025
Prakiraan Cuaca BMKG Jakarta dan Kepulauan Seribu, Rabu (12/3/2025): Potensi Hujan Ringan di Beberapa Wilayah
komentar
beritaTerbaru