“Tata kelola digital yang terintegrasi dan inklusif sangat penting untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik. Kami akan memperkuat infrastruktur publik digital, termasuk platform pertukaran data, digital ID, dan pembayaran digital, sebagai pondasi yang kokoh untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tambah Rini.
Transformasi digital ini, menurut Rini, juga akan mengutamakan pendekatan yang berfokus pada warga negara atau citizen-centric approach. Pemerintah Indonesia berencana untuk terlibat lebih dalam dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, dari kelahiran hingga akhir hayat, dengan menyediakan layanan digital yang lebih terintegrasi dan proaktif.
Kwok Fook Seng, Duta Besar Singapura untuk Indonesia, menekankan pentingnya pembangunan pelayanan publik yang inklusif, yang dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, terlepas dari kemampuan digital mereka. Singapura, meskipun telah berhasil mengintegrasikan berbagai aplikasi pemerintah dalam sistem digital, masih mempertahankan pelayanan konvensional untuk memastikan bahwa semua warga, termasuk lansia yang tidak terbiasa dengan teknologi, tetap mendapatkan layanan yang memadai.
“Kami masih menggunakan cara-cara tradisional untuk melayani warga senior yang mungkin tidak secepat generasi muda dalam mengakses teknologi. Pelayanan publik harus bisa merangkul dan melayani semua kalangan,” kata Kwok Fook Seng.