JAKARTA – Pemanfaatan kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) telah menjadi sorotan dalam upaya peningkatan produktivitas di berbagai sektor, tak terkecuali pemerintahan. Potensi AI dalam meningkatkan efisiensi pelayanan publik dengan menyediakan informasi yang lebih akurat dan menyesuaikan pelayanan sesuai kebutuhan pengguna telah diakui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas.
Dalam Seminar Sekolah Mahasiswa S1 Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Angkatan 81/WWS di Jakarta, Anas menyoroti bahwa walaupun AI memberikan dampak positif, namun juga membawa risiko negatif yang perlu dikelola secara ketat. “AI ini bagai pisau bermata dua. Satu sisi memberikan dampak positif, namun di sisi lain bisa menimbulkan hal negatif. Perlu pengelolaan risiko dan regulasi yang ketat untuk memastikan keamanan masyarakat,” ujarnya Rabu (3/4/2024).
