PBNU Panggil Sekjen PKB Hasanuddin Wahid Senin 5 Agustus

Sebelumnya, pada Rabu, 31 Juli 2024, Pansus PKB juga telah memanggil mantan Sekretaris Jenderal PKB Lukman Edy. Lukman, yang datang sendiri tanpa ditemani pengurus partai, diminta untuk memberikan penjelasan mengenai momen penting dalam sejarah PKB, termasuk peristiwa dualisme Muktamar PKB pada 2008 lalu.

Dalam pemeriksaan yang berlangsung selama sekitar 1,5 jam, Lukman Edy ditanya oleh anggota Pansus, termasuk Pak Ikhsan Abdullah, mengenai perpecahan antara kubu Gus Dur dan kubu Cak Imin (Muhaimin Iskandar) pada saat itu. “Saya diminta penjelasan terutama mengenai dualisme Muktamar Ancol versus Parung dan apa yang terjadi pada saat itu. Saya menjelaskan apa adanya,” ujar Lukman Edy.

Ketegangan dan Kontroversi

Pemanggilan Hasanuddin Wahid dan Lukman Edy juga menyoroti ketegangan terkini antara Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Cholil Staquf, dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. Isu-isu yang menjadi perhatian termasuk polemik terkait Pansus Haji serta diskusi mengenai fitrah PKB yang lahir dari PBNU.

Pada konferensi pers hasil pleno PBNU 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (28/7/2024), Gus Yahya dan Sekjen PBNU Gus Ipul menegaskan bahwa hubungan antara PBNU dan PKB perlu diperjelas dan dikelola dengan baik. Ketegangan ini mencerminkan dinamika internal yang kompleks antara kedua institusi yang memiliki sejarah panjang dan saling terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *