
Polres Bogor Copot Aipda H Setelah Video Patwal Viral di Puncak
BOGOR Polres Bogor mencopot Aipda H, seorang anggota Patroli dan Pengawalan (Patwal), setelah viral video yang menunjukkan dirinya memepet
Hukum dan Kriminal
BITVONLINE.COM –Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis yang seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas namun berpotensi menimbulkan berbagai komplikasi serius. Secara medis, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik yang melebihi 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik yang lebih dari 90 mmHg. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), hipertensi sering disebut sebagai “silent killer” atau pembunuh senyap karena tidak selalu menunjukkan gejala yang nyata. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa satu dari tiga orang di Indonesia mengidap hipertensi, dan angka ini terus meningkat setiap tahunnya.
Gejala dan Dampak Hipertensi
Meskipun hipertensi sering kali tidak menampakkan gejala, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai, seperti sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan. Jika tidak ditangani dengan baik, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Oleh karena itu, penting untuk mengenali faktor-faktor yang dapat memicu hipertensi dan mengadopsi pola hidup sehat untuk mencegah atau mengelolanya.
Baca Juga:
Faktor-Faktor Risiko Hipertensi
Kurang atau Kelebihan TidurKualitas dan kuantitas tidur memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur atau tidur berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan berpotensi memperpendek usia seseorang. Orang dewasa disarankan untuk tidur selama tujuh hingga delapan jam setiap malam. Menurut Harvard Medical School’s Healthy Sleep, tidur kurang dari lima jam atau lebih dari sembilan jam dapat berisiko. Kurang tidur dapat menyebabkan kelemahan sistem kekebalan tubuh, peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko kematian dini. Para ahli merekomendasikan tidur pada waktu yang sama setiap malam serta menghindari konsumsi alkohol atau penggunaan perangkat elektronik setidaknya tiga jam sebelum tidur.
Baca Juga:Terlalu Lama Duduk
Duduk dalam waktu lama, terutama lebih dari tiga jam sehari, dapat berkontribusi pada perkembangan hipertensi. Studi yang dipublikasikan di British Medical Journal mengaitkan waktu duduk yang lama dengan risiko kesehatan yang lebih tinggi, termasuk tekanan darah tinggi, kanker, dan penyakit jantung. Jika pekerjaan Anda memerlukan banyak waktu duduk, penting untuk mengambil jeda setiap 30 menit untuk berdiri dan bergerak. Aktivitas fisik ringan, bahkan di dalam ruangan, dapat membantu mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan duduk terlalu lama.
Sering Terpapar PolusiPaparan polusi udara telah terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko hipertensi. Sebuah studi yang dipublikasikan di European Heart Journal menunjukkan bahwa orang yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi tinggi lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi. Dr. Arief Wibowo, spesialis jantung dan Kepala Clinical & Research di AsaRen, menjelaskan bahwa paparan polusi jangka panjang dapat menyebabkan peradangan dalam pembuluh darah, yang pada akhirnya meningkatkan tekanan darah. Mengurangi paparan polusi, seperti dengan tinggal di area dengan kualitas udara yang lebih baik atau menggunakan masker saat berada di luar ruangan, dapat membantu mengurangi risiko hipertensi.
Stres kronis dan emosi negatif seperti marah, dendam, atau kesedihan dapat memperburuk kesehatan jantung. Menurut Johns Hopkins Medicine, emosi negatif yang berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, detak jantung yang cepat, dan pelepasan hormon stres seperti kortisol. Kortisol, jika diproduksi dalam jumlah berlebihan, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan hipertensi. Mengelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, atau aktivitas yang menyenangkan dapat membantu menjaga tekanan darah tetap dalam rentang normal.
Menerapkan Pola Hidup Sehat
Untuk mencegah atau mengelola hipertensi, penting untuk mengadopsi pola hidup sehat. Ini melibatkan beberapa langkah berikut:
Diet Sehat: Konsumsi makanan rendah garam, kaya serat, dan rendah lemak. Makanan seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak dapat membantu menurunkan tekanan darah. Aktivitas Fisik: Berolahraga secara teratur, seperti berjalan cepat, berlari, atau berenang, dapat membantu mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung. Pengelolaan Stres: Teknik seperti yoga, meditasi, dan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi tingkat stres dan dampaknya terhadap tekanan darah. Pemeriksaan Rutin: Memantau tekanan darah secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika ada perubahan atau kekhawatiran adalah kunci untuk pengelolaan hipertensi yang efektif.Dengan memahami faktor-faktor risiko dan menerapkan gaya hidup sehat, individu dapat mengurangi risiko hipertensi dan menjaga kesehatan jantung. Upaya pencegahan yang konsisten dan perubahan gaya hidup yang positif dapat membantu menghindari komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
(N/014)
BOGOR Polres Bogor mencopot Aipda H, seorang anggota Patroli dan Pengawalan (Patwal), setelah viral video yang menunjukkan dirinya memepet
Hukum dan KriminalJAWA BARAT Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus yang melibatkan mantan Gubern
NasionalJAKARTA Ramadan selalu menjadi waktu yang dinanti, bukan hanya sebagai momen spiritual, tetapi juga sebagai puncak aktivitas ekonomi, terut
EkonomiJAWA BARAT Dua warga Kabupaten Purwakarta, Nana Permana (48) dan Risma Hermansyah (41), ditangkap polisi saat kedapatan mengedarkan uang p
Hukum dan KriminalJAKARTA Polisi berhasil menangkap dua pria berinisial RE (35) dan HS (35) yang mengakungaku sebagai anggota polisi, di kawasan Tanah Abang
Hukum dan KriminalBOGOR Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengambil tindakan tegas dengan menyegel sejumlah tempat penginapan dan k
NasionalBATU BARA Ketua Umum Komunitas Sedekah Jumat (KSJ), Saharuddin, dengan tegas mendesak Polres Batu Bara untuk segera menindaklanjuti lapo
Hukum dan KriminalPAPUA BARAT Hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, sejak 18 Desember 2024, masih menjadi misteri. Tiga bula
Hukum dan KriminalJAKARTA Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) bersama Fraksi PAN di DPR menggelar acara Ramadan Berbagi PANgan u
NasionalJAKARTA Pemerintah dan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dikabarkan menggelar rapat secara diamdiam pada Jumat (14/3/2025) hingga Sab
Politik