MEDAN –RSUP Adam Malik Medan menjadi pusat perhatian karena melaksanakan pemeriksaan kesehatan untuk sejumlah bakal calon kepala daerah (cakada). Proses pemeriksaan ini menjadi momen penting menjelang Pilkada serentak, di mana setiap calon wajib menjalani serangkaian tes untuk memastikan kelayakan fisik dan mental mereka dalam menghadapi kontestasi politik mendatang.
Direktur RSUP Adam Malik Medan, Zainal Safri, menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan kali ini mengalami perubahan signifikan dibandingkan dengan Pilkada sebelumnya. “Untuk syarat maju, pemeriksaan memang berbeda dengan tahun-tahun yang lalu. Tahun ini, prosesnya lebih mendalam dan memakan waktu lebih lama,” ujarnya. Zainal menambahkan, pemeriksaan kali ini mencakup tambahan tes yang tidak ada pada tahun-tahun sebelumnya, seperti Magnetic Resonance Angiography (MRA) untuk menilai kondisi pembuluh darah otak dan Imaging for Neurological Function (IMG) untuk mengevaluasi fungsi otak.
Pemeriksaan kesehatan ini dirancang untuk memakan waktu satu hari penuh. Namun, jika terdapat calon yang tidak sanggup menyelesaikan seluruh rangkaian tes dalam waktu satu hari, pemeriksaan dapat dilanjutkan hingga dua hari. “Jika banyak sekali yang datang, kami akan bekerja sama dengan RS Putri Hijau untuk menangani jumlah calon yang banyak. Namun, intinya semua akan dikelola oleh RS Adam Malik,” jelas Zainal.
Baca Juga:
Proses pemeriksaan melibatkan 153 tenaga kesehatan (nakes), termasuk 57 dokter spesialis. Tim medis ini terdiri dari dokter spesialis berbagai bidang, perawat, analis laboratorium, dan tenaga pendukung lainnya. Zainal menyebutkan bahwa tim yang terlibat sangat beragam, mencakup spesialis penyakit dalam, neurologi, THT, mata, paru, serta berbagai sub-spesialis lainnya. “Kami memastikan bahwa semua aspek kesehatan calon kepala daerah diperiksa dengan teliti untuk menjamin mereka dalam kondisi terbaik,” tambahnya.
Hari ini, RSUP Adam Malik Medan menjadwalkan pemeriksaan untuk 28 orang bakal calon kepala daerah, yang terdiri dari 14 pasangan calon. Rinciannya adalah satu pasangan calon gubernur dan tujuh pasangan calon bupati/wali kota.
Baca Juga:
Dengan adanya pemeriksaan kesehatan yang lebih komprehensif, diharapkan para calon kepala daerah dapat menjalani proses seleksi dengan baik, memastikan mereka siap menjalankan tugas-tugas pemerintahan dengan kesehatan yang prima.
Sebagai langkah lanjutan, hasil dari pemeriksaan kesehatan ini akan menjadi salah satu pertimbangan utama dalam penetapan kelayakan calon dalam Pilkada yang akan datang. Proses ini juga menunjukkan komitmen dari pihak penyelenggara untuk memastikan transparansi dan integritas dalam proses pemilihan kepala daerah.
(N/014)
MALUKU UTARA Gunung Ibu yang terletak di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali mengalami erupsi pada Sabtu (15/3/2025) sekitar p
Peristiwa
SUMSEL 0Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera
Hukum dan Kriminal
SURABAYA Sebuah tragedi menimpa seorang bocah berusia 7 tahun di Surabaya, Jawa Timur, yang tewas tenggelam saat sedang memancing sambil me
Peristiwa
BOGOR Sebuah insiden yang melibatkan polisi patwal di Jalur Puncak, Bogor, menjadi sorotan publik pada Jumat (14/3/2025) setelah video reka
Berita
SULBAR Sebuah peristiwa tragis terjadi di Dusun Segerang, Desa Segerang, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Ba
Peristiwa
PASURUAN Tingkah unik dilakukan oleh Lapi (50), seorang pengedar sabu asal Desa Bulukandang, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Saat hen
Hukum dan Kriminal
JAKARTA Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, kembali mengajukan gugatan praperadilan untuk kali kedua terkait den
Hukum dan Kriminal
jakarta Sebanyak 29 musisi dan penyanyi dari organisasi Vibrasi Suara Indonesia (VISI) tengah menjadi sorotan publik setelah mengajukan per
Entertainment
SUMUT Puluhan emakemak di Desa Teladan, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan, menggegerkan warga dengan aksi berani mereka membakar bar
Peristiwa
bitvonline.com Fidyah atau fidiah merupakan salah satu ketentuan dalam hukum Islam yang diberikan bagi individu yang tidak dapat menjalanka
Agama
